Server Telat Online Pada Simulasi UNBK 2018 di Kabupaten Bekasi

Siswa SMPN 1 Tambun Selatan sedang melakukan simulasi UNBK 2018 pada Selasa (20/3/2018)
1315
ad

MEMOonline.co.id, Bekasi - Tambun Selatan - Sebanyak 89 SMP negeri se-Kabupaten Bekasi menggelar simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2018, Selasa (20/03/2018).

Simulasi ini dilakukan sebagai bentuk persiapan sebelum pelaksanaan UNBK 2018 untuk pertama kalinya pada bulan April besok.

Simulasi UNBK di Kabupaten Bekasi sudah dilakukan sebanyak dua kali. Simulasi pertama dilakukan pada 14-15 Februari kemarin, dan tahap kedua dilakukan pada 19-20 Maret.

Dari hasil simulasi pertama, ditemukan beberapa persoalan. Seperti server yang terlambat online ketika simulasi UNBK sudah dimulai.

“Pada pelaksanaan simulasi Senin kemarin dimulai pukul 07.30 WIB, tapi server baru online pukul 09.00 WIB,” kata Annisa, Kepala Sekolah SMPN 1 Tambun Selatan Kabupaten Bekasi, kepada awak media.

Annisa mengatakan, simulasi UNBK tahap pertama dilakukan untuk menguji jaringan dan server. Sedangkan tahap kedua untuk mengetahui kemampuan siswa saat memasukan ID, password sampai mengakses soal ujian.

“Inikan gladi bersih. Hasilnya server telat online di tahap pertama, kalau yang kedua ini lebih kepada materi. Jadi kita lihat siswa memasukan ID dan passwordnya benar atau tidak, jadi lebih kepada materinya untuk tahap dua ini,” ungkap perempuan yang juga menjabat sebagai Sekretaris Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Bekasi ini.

“Ada 360 siswa SMPN 1 Tambun Selatan yang akan ikut UNBK. Kita gunakan 3 ruangan laboratorium, satu ruangan 40 orang dengan 3 kali sesi,” ujar Annisa kepada para awak media.

Ditambahkan Annisa, setiap sesi berdurasi 120 menit, sesi pertama dimulai 07.30 WIB, sesi kedua 10.30 WIB dan sesi ketiga 14.30 WIB.

“Server kita beli dengan dana BOS dan sudah memadai. Laptop ada 120 yang kita antisipasi peminjaman dari para siswa. Berdasarkan hasil simulasi kemarin, tiap ruangan harus ada cadangan minimal 5 laptop,” jelasnya.

Tiap ruangan, tambah Annisa, terdapat peladen (server) juga ada disiapkan UPS (Uninterrupted Power Supply) yang berguna untuk menyimpan cadangan listrik, sehingga komputer akan tetap menyala untuk beberapa menit ketika listrik padam dan server tidak langsung mati dan dengan demikian jawaban terakhir siswa masih bisa tersimpan.

“Laptop juga harus ada cadangan. Karena ada laptop pada sesi pertama bisa digunakan dan sesi kedua mati atau drop,” sambung Annisa.

Annisa merinci, bahwa SMPN 1 Tambun Selatan mempunyai daya listrik 44.000 watt. Untuk generator atau genset akan segera diujicobakan oleh pihak sekolah.

“Kita juga nanti, saat UNBK berlangsung, akan mengirim pemberitahuan ke PLN bahwa kami sedang melaksanakan UNBK. Termasuk kita akan koordinasi ke Babinsa atau pihak keamanan terkait lainnya untuk pengamanan,” pungkasnya.

Untuk jumlah SMP negeri dan swasta yang akan mengikuti UNBK tahun ini sebanyak 313 SMP. Sedangkan siswa yang mengikuti ujian akhir sebanyak 37.768 orang. (Bam/Diens).
 

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Jember- Pemerintah Desa (Pemdes) Panca Karya, Kecamatan Ajung Kabupaten Jember, Jawa Timur, menggelar karnaval budaya sebagai...

MEMOonline.co.id, Jakarta- Albany Pasya, seorang pemuda 21 tahun yang sedang berfokus pada pelestarian budaya . Sebuah program “BBC atau Be Bright...

MEMOonline.co.id, Sumenep- KPU Sumenep resmi mengumumkan hasil verifikasi administrasi bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep pada Sabtu...

MEMOonline.co.id, Jember- Bagi masyarakat yang memiliki anak penyandang disabilitas juga tidak perlu minder, tumbuhkan kepercayaan diri pada mereka...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Setelah sekian lama publik bertanya-tanya siapa gerangan oknum Event Organizer (EO) pemborong ratusan event di Kalender...

Komentar