MEMO online, Sumenep - Salah seorang wali murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Goa-Goa I, Kecamatan/Pulau Raas, Sumenep, Madura, Jawa Timur yakni Hariani, akhirnya mendatangi kantor Dewan Pengawas Pendidikan Sumenep (DPKS), Kamis (23/11/ 2017).
Wanita yang sekaligus aktifis pendidikan perempuan ini, mengadukan setumpuk permasalahan yang terjadi di sekolah dasar binaan Dinas Pendidikan itu. Salah satunya dugaan adanya manipulasi data yang dilakukan oleh Kepala Sekolah setempat, yakni Adim.
"Dua tahun tandatangan (kehadiran) diduga difiktifkan," kata Hariani saat ditemui di Kantor DPKS.
Sebab kata Hariani, Adim menjabat sebagai kepala sekolah SDN Goa-Goa I sejak 2010, dan jarang ngantor di sekolah. Bahkan sejak tiga tahun terakhir Adim dikabarkan sakit Strok sehingga ngantor di Kantor UPT. Namun, akhir-akhir ini Adim juga dikabarkan telah mengajukan pensiun dini ke Dinas Pendidikan.
"Kalau yang sakit sejak tiga tahun yang sakit, dengan sebelumnya yang tidak aktif berarti sudah lima tahunan," jelasnya.
Kendati demikian, kegiatan belajar mengajar tetap berjalan meskipun hanya diwakili oleh guru yang berstatus suka relawan (Sukwan). Saat ini di SDN Gua-Gua I terdapat 7 PNS, 6 berstatus sebagai tenaga pengajar satu ASN berstatus sebagai kepada sekolah.
Sementara itu, anggota DPK Sumenep, Moh Suhaidi membenarkan adanya laporan masyarakat terkait dengan kepala sekolah yang tidak masuk sudah lebih dari lima tahun. Kondisi demikian, diakuinya, tentu sangat memprihatinkan.
”Kami sangat prihatin dengan kejadian tersebut. Makanya, dalam waktu dekat kami akan membentuk tim untuk investigasi hal tersebut. Apalagi, kabarnya juga ada unsur manipulasi data sehingga perlu pengecekan secara mendalam,” tegasnya. (Ita/diens)