MEMOonline.co.id, Sumenep – Saat melakukan safari ke Kabupaten Sumenep, Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyempatkan diri mendatangi dan melihat langsung sentra ukir yang ada di Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan, Senin (26/3/2018).
Bahkan saat beliau tiba di sentra ukir (Kota Ukir) Karduluk, Gus Ipul kagum dengan keindahan ukiran yang dihasilkan para pengrajin di daerah itu.
Sementara salah seorang pengusaha mebel dan kerajinan ukiran di Desa Karduluk, Slamet Riyadi (52), menceritakan jika di desanya memiliki sekitar 3000 pengrajin ukiran.
Sedangkan hasil kerajinan atau ukiran yang dihasilkan para pengrajin Desa karduluk, tidak hanya dinikmati di Indonesia saja, melainkan produk ukiran Karduluk juga sudah diekspor hingga ke Eropa, Amerika, dan Timur Tengah.
"Tiap harinya omzet yang kami dapat mencapai Rp 500 juta," kata Riyadi.
Hasil ukiran Karduluk memiliki ciri khas tersendiri. Berbeda dengan ciri ujiran khas Jawa maupun Bali. Menurutnya, di Jawa bagian timur khas macam ukirannya ala Mojopahitan, sementara Jawa bagian barat khas Pajajaran. Lalu di Bali, khas barongan dan hinduisme.
"Macam ukirannya pun beragam. Dimulai dari nyior ondong (gambarnya pohon merambat biasanya melingkar), kelampokan (daunnya besar) maupun daun panging (menumpul di ujungnya)," jelasnya.
Hanya saja, ia mengeluhkan, dibanding daerah Jepara, ukiran Karduluk masih jauh belum dikenal. Produksi di Karduluk masih terbatas, karena desanya kecil. Sementara Jepara sendiri, untuk produki ukirannya dibantu oleh daerah sekitar lainnya, dimulai dari Kudus, Pati dan Rembang.
Menjawab hal itu, Gus Ipul menawarkan berbagai macam solusi. Bersama Puti Guntur Soekarno, ia berkomitmen untuk mendorong ekonomi kreatif kerajinan ini. Dimulai dari bantuan permodalan dengan bunga yang ringan dan pendampingan
"Juga tentunya kita akan menerapkan digital marketing. Sehingga komoditas kerajinan kita akan mampu dikenal khalayak luas," pungkasnya.
Tak hanya berdialog dengan para pengrajin dan pengusaha ukiran. Gus Ipul juga melihat-lihat ukiran di Pulau Garam. Di antara lukisan yang menarik hatinya, akhirnya paslon nomor dua memutuskan untuk membeli tiga lukisan. Di antaranya yang bermotif karapan sapi, cendrawasih dan lahfadz kalimat tauhid "Laila ha Ilallah. (Gusti)