MEMO online, Sampang – Ketua Panitia Pengawas Kecamatan (PPK) Banyuates, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Moh Hasan Busrianto (45), dibacok orang tak dikenal, Selasa (28/11/2017).
Korban dibacok orang tak orang tak dikenal saat berada di rumahnya di Dusun Karang Timur, Desa/Kecamatan Banyuates, malam pukul 22.30 WIB.
Sebagaimana informasi yang dihimpun media di lapangan, saat itu korban baru pulang ke rumahnya mengendarai sepeda motor usai ngumpul bersama rekan seprofesinya di salah satu rumah temannya.
Namun, setiba di sebuah gang tepatnya sebelah barat rumahnya, tiba-tiba korban dihadang orang tak dikenal sambil mengacungkan clurit.
Tidak hanya itu, pelaku yang memang sudah dalam posisi siap dengan cluritnya, langsung melukai tubuh korban.
Sehingga, korban mengalami luka robek pada bagian lengan kanannya, yang diduga akibat menangkis sabetan clurit pelaku.
Tapi korban langsung ambruk ke tanah, dan ditolong oleh tetangganya dan kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Ratu Ebuh Bangkalan, untuk menjalani perawatan intensif.
“Pelaku ini berjumlah satu orang, setelah melakukan penganiayaan pelaku langsung melarikan diri,” kata Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Hery Kusnanto, Rabu (29/11/2017) pagi.
Hery mewakili Kapolres Sampang AKBP Tofik Sukendar, mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus penganiayaan tersebut. Belum diketahui pasti penyebab kejadian itu. Polisi juga memintai keterangan sanksi mata dan korban.
Pelaku dalam waktu dekat akan ditangkap karena sudah melanggar pasar 351 ayat 2 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan.
“Kita masih melakukan penyelidikan mudah-mudahan bisa ditangkap pelakunya, korban masih menjalani rawat inap di rumah sakit,” jelasnya.
Terpisah, Komisioner KPU Sampang Miftahur Rozaq, mengaku sudah mendapat informasi penganiayaan menimpa panitia pemilu di wilayah Kecamatan Banyuates. Bahkan salah satu komisioner sudah menjenguk korban. Hanya saja, belum diketahui pasti motif pembacokan tersebut. Dengan demikian, atas kejadian itu menjadi pelajaran bagi seluruh panitia pemilu se-Kabupaten Sampang untuk tetap menjaga keselamatan bersama.
“Kita serahkan penyelidikan kepada polisi, informasi yang diterima memang korban usai pulang acara pertemuan dengan teman-teman PPK, lebih jelasnya kurang tahu, semoga tetap menjaga keselamatan seluruh panitia,” terang Rozaq.