- Sudah dua tahun berjalan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep menjabat, namun hingga "> - Sudah dua tahun berjalan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep menjabat, namun hingga "> - Sudah dua tahun berjalan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep menjabat, namun hingga "> - Sudah dua tahun berjalan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep menjabat, namun hingga ">
MEMOonline.co.id, Sumenep - Sudah dua tahun berjalan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep menjabat, namun hingga saat ini 9 progran janji politik yang disampaikan pada masyarakat saat sebelum jadi bupati dianggap hanya sebatas janji kosong.
Jargon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep tentang "Menata Kota Membangun Desa", dianggap hanya sebagai formalitas politik saja tanpa adanya bentuk nyata dari apa yang menjadi Jargon politik tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh 9 Mahasiswa yang hari ini Kamis (05/03) sedang melakukan aksi demontrasi dengan menggunakan pakaian ala pocong di depan kartor Pemerintah Kabupaten Sumenep.
Edy Mufti Che selaku Kordinator Lapangan (Korlap) ketika demontrasi menyatakan kinerja Bupati dan Wakil Bupati Sumenep selama 2 tahun berjalan tidak maksimal dalam merealisasikan 9 program janji politik yang disampaikan saat sebelum menjabat.
"Selama ini tidak ada wujud yang konkrit dari apa yang dijanjikan oleh Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, hal tersebut terlihat jelas dilapangan", katanya.
Edy juga menyampaika Bupati sumenep selaku pemangku kebijajakan dalam hal ini harusnya tidak hanya memantau saja akan tetapi juga harus inklud didalamnya dalam merealisakan sebuah program. Sehingga program yang sudah direncanakan berjalan sebagaimana mestinya.
"Memang ada program yang sudah berjalan akan tetapi hal itu tidaklah maksimal karena masih ada semacam polemik dalam realisasi program tersebut, sehingga peran bupati dalam hal ini sangat dibuthkan, imbuhnya.
Bukti nyata tidak maksimalnya kinerja Bupati sebagai berikut, adanya sebuah kecemburuan pihak ketiga dalam pelaksanaan program mencetak 5000 wirausaha muda di Kabupaten Sumenep.
Kedua, program percepatan pembangunan Infrastruktur di kepulauan dan di daratan selama ini masih jauh dari harapan.
Ketiga, program penataan pasar tradisional agar tidak terkesab kumuh dan terlihat menarik justru tidak berjalan dengan semestinya.
"Seperti yang kita ketahui di Pasar Anom dan juga Pasar Pasar yang di kecamatan mayoritas masih terkesan kumuh dan tidak menarik, tegasnya.
Kedepan kami berharap Bupati dan Wakil Buptai Sumenep benar - benar memanfaatkan perannya sebagai pemangku kebijakan di kabupaten Sumenep sehingga sekian program yang dicanangkan berjalan dengan maksimal.
Berharap ketemu Bupati atau Wakil Bupati Sumenep, Tetapi Selama aksi berlangsung tidak ada satupun perwakilan pemerintah yang menumuinya akhirnya peserta aksi pulang dengan berjalan mundur sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap Pemerintah Kabupaten Sumenep. (Nafi/Diens)