MEMOonline.co.id. Sumenep&
Pasalnya, kasus penggerebekan tersebut tidak saja melukai hati istri sahnya, melainkan juga melukai perasaan masyarakat Sumenep, yang notabene masih kental dengan ajaran agama islam.
Apalagi, perbuatan tak senonoh Direktur PD Sumekar Sumenep tersebut diketahui masyarakat luas, lantaran pemberitaannya viral seantero jagad.
Sehingga, reputasi atau nama baik yang ia pertahankan sejak enam bulan ia memangku jabatan Direktur, mendadak pupus hanya dalam waktu semalam, pasca digerebek warga bersama janda imut.
Namun begitu, jabatan yang disandang pria yang memilki istri sah anak seorang kiai ini, sampai saat ini belum dicopot, meski reputasinya sudah hancur dalam semalam.
Sehingga masyarakat menduga ada konsfirasi politik tingkat tingkat tinggi antara pemegang saham tertinggi (Bupati sekarang red) dengan 'backing' Direktur PD Sumekar, yang diduga kuat mantan Bupati sebelumnya.
Oleh karenanya, masyarakat yang tidak puas dengan pembiaran Direktur mesum tersebut, melayangkan komentar-komentar pedas di sejumlah media, termasuk desakan pencopotan jabatannya.
Bahkan, desakan pencopotan Direktur mesum daru jabatannya, tidak hanya datang dari masyarakat bawah, melainkan juga datang dari masyarakat profesi, seperti advokat, LSM, tokoh masyarakat, hingga tokoh agama.
Dan apabila suara-suara masyarakat tidak direspin oleh pemilik saham terbesar atau bupati, diprediksi akan mengikis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan saat ini.
Sebab masyarakat Sumenep sampai saat ini, masih menaruh harapan besar kepada Bupati Fauzi, yang diyakini mampu mengemban amanah dengan baik.
Sehingga, dengan adanya kasus Direktur PD Sumekar dengan janda imut saat ini, tidak sampai mengikis kepercayaan masyarakat terhadap Lora Fauzi, yang namanya masih harum ditengah-tengah masyarakat.
Sekedar untuk diketahui, kasus penggerebekan salah satu oknum Direktur BUMD di Sumenep, yakni Direktur PD Sumekar Sumenep, Madura, Jawa Timur, saat sedang sekamar bersama janda imut oleh warga Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep, terjadi di salah satu perumahan di desa setempat, Jum'at (06/05/2022).
Sedangkan peristiwa penggerebekan tersebut bermula dari laporan salah satu warga kepada perangkat desa, jika ada pasangan bukan muhrim sedang sekamar di salah satu perumahan.
Mendapat laporan seperti itu, warga bersama perangkat desa, Babhinkamtibmas, mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan penggerebekan.
Selanjutnya, pasangan bukan muhrim tersebut diarak warga ke rumah Kepala Desa Kolor untuk dilakukan penanganan lebih lanjut serta introgasi.
Setelah itu, keduanya diminta menandatangani surat pernyataan bermaterai, yang juga ditandatangani tiga orang saksi, sebagaimana isinya tercantum diatas.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini di lapangan, pasangan laki - laki atau oknum Direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebit dikabarkan berasal dari Kecamatan Gapura, dan diketahui sudah memiliki pasangan sah alias punya istri.
Sementara si janda (pasangan perempuan red) dikabarkan berasal dari salah satu kepulauan di Kabupaten Sumenep. Penulis : Satrio Editor : Udiens Publisher : Isma
Technology