![](/img/full/?file=1656330945-IMG-20220627-WA0006.jpg)
MEMOonline.co.id. Jember - Sinar matahari menyengat cukup tajam seolah membakar kulit saat menelusuri lorong RT/RW 04/02 Dusun Krajan, Desa Silo, Kecamatan Silo, Jember, di temukan seorang nenek tua lumpuh dan bisu tanpa suami dan anak, Senin (27/6/2022).
Seorang nenek tua duduk di depan pintu sambil selonjor kaki tempat ia istirahat di atas kasur tersebut bertulis Kementrian Sosial (Kemensos) di rumah reotnya yang hampir roboh.
Namun, Ia seperti tak memperdulikan terik matahari yang menyinari wajahnya. Entah apa yang dipikirkan.
Wanita berwajah keriput ini hanya menatap kosong memperhatikan lalu lalang orang yang melintas.
Sesekali suara batuknya terdengar mengisyaratkan usia yang tak lagi muda.
Sebut saja, Marija (71) tahun, begitulah para tetangga memanggilnya wanita tua yang hidup sebatang kara dan tinggal di gubuk reot kecil yang sudah terlihat miring.
Sepintas bangunan rumah berukuran 3x4 meter nyaris tidak nampak dibandingkan deretan rumah lain.
Bambu-bambu lupuk berwarna kusam mendominasi, dengan atap seadanya yang banyak pecah.
Disanalah Marija menjalani sisa masa tuanya, sejak 4 tahun lalu, ia mengaku di tinggal mati oleh sang suami tercinta. Sejak itu pula ia tak lagi di nafkahi sementara anak ia tak punya.
Sementara untuk kebutuhan sehari-hari hanya berharap belas kasih dari tetangga.
Tidak hanya sampai disitu. Bahkan untuk makan dan minum. Sebab raganya yang sudah rentan tak lagi mampu bekerja.
"Kami Saudaranya, untuk makan dan lainnya kami membantu, karena kondisinya Marija lumpuh dan tak bisa bicara, lumpuhnya sudah 4 tahunan.
sementara suaminya meninggal dan tak punya anak, iya sangat perhatikan apalagi lihat kondisi rumahnya miris alias reot, di dikuatirkan jika musim hujan dan angin kencang kami was-was takut roboh.
Pernah dapat bantuan dari dinsos dulu, padahal yang diharapkan paling tidak rumah yang ia tempati lebih baik lagi," pintanya Dipa saudara nenek Marija.
Penulis : Zainullah
Editor : Udiens
Publisher : Satrio Pininggit