Percepat Penanganan dan Pengendalian PMK, Pemkab Sumenep Mulai Lakukan Vaksin Perdana Untuk 3.000 Ekor Sapi

Foto: Bupati Sumenep, Ach. Fauzi, saat meninjau vaksinasi perdana, di Desa Pangarangan Kecamatan Kota
1504
ad

MEMOonline.co.id. Sumenep - Dalam rangka melakukan ikhtiar menpercepat penanganan dan pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), yang kini meresahkan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melakukan vaksinasi perdana, di Desa Pangarangan Kecamatan Kota, Sumenep, Senin (27/06/2022).

Hal itu dilakukan sebagai upaya mencegah penyebaran PMK agar tidak semakin meluas. Karena berdasarkan data, total kasus hewan ternak yang terjangkit virus PMK sebanyak 3.743 ekor.

Dengan rinciannya hewan ternak sakit sebanyak 1.291 ekor, sembuh sebanyak 2.446 ekor dan mati sebanyak 6 ekor.

“Semoga, melalui vaksinasi perdana ini bisa membantu mencegah penyebarluasan Penyakit Mulut dan Kuku di wilayah Kabupaten Sumenep,” kata Bupati Sumenep, Ach. Fauzi, di sela-sela peninjauan vaksin PMK perdana.

Pemerintah Daerah melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, mengalokasikan vaksin perdana PMK untuk 3.000 ekor hewan ternak sapi saja.

"Jumlahnya masih terbatas, karena menyesuaikan dengan kuota vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Karena jumlahnya masih terbatas, sasarannya memprioritaskan hewan ternak yang sehat dulu di kecamatan yang telah ditemukan kasus PMK. Demi mencegah penularannya,” terang Bupati.

Untuk itulah, dirinya telah menginstruksikan kepala DKPP berkoordinasi dengan pihak terkait, untuk meminta tambahan vaksin PMK, mengingat Kabupaten Sumenep jumlah populasi sapi terbesar di Jawa Timur.

     “Sapi di Kabupaten Sumenep jumlahnya mencapai 383.961 ekor, sehingga DKPP harus meminta tambahan vaksin PMK ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur, supaya semua sapi mendapatkan vaksin,” tuturnya.

Bupati mengharapkan, para peternak hewan hendaknya bekerja sama dengan pihak terkait supaya penyebaran virus PMK bisa tertangani, salah satunya antisipasi awal bagaimana mencegahnya tidak semakin meluas di Kabupaten Sumenep.

“Kami bersama jajaran Polres dan Kodim 0827 Sumenep terus melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang PMK, bagaimana cara mencegahnya dan tindakan yang dilakukan agar tidak semakin meluas penyebaran virus itu,” tandasnya.

Sementara Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, melakukan vaksin perdana PMK kepada hewan ternak sapi sebanyak 100 ekor yang tersebar di sejumlah kecamatan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep Arif Firmanto, S.TP., M.Si., mengungkapkan, pelaksanaan vaksin perdana PMK untuk 100 ekor sapi, yakni Kecamatan Kota sebanyak 30 ekor, Kecamatan Gapura sebanyak 20 ekor dan Kecamatan Lenteng sebanyak 50 ekor.

  Pihaknya menargetkan pelaksanaan vaksin kepada 3.000 ekor sapi selesai pada 07 juli 2022 atau H-2 Hari Raya Idul Adha.

  “Kami untuk efektifitas pelaksanaan vaksin dilakukan penandaan sekaligus melalui ear tak (QRCODE), mengingat penandaan pada sapi setelah vaksinasi, sangat penting dilakukan pendataan ke dalam sistem pendataan ternak yang bisa di-scan melalui mobile apps berbasis android," tutupnya.

Penulis      :    Alvian

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Isma

 
ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Surabaya- Ratusan demonstran dari Gerakan Arek Suroboyo (GAS), gabungan komunitas ojek online, buruh, mahasiswa, dan warga Surabaya...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep menyerahkan penetapan pemenangan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati terpilih...

MEMOonline.co.id, Lumajang- LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) DPC Kabupaten Lumajang, menerima data RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok)...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa Pilkada 2024 yang diajukan pasangan calon (Paslon) 01, Ali Fikri -...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Dugaan tambang pasir illegal di Kabupaten Lumajang kembali mencuat. Masyarakat meminta, aparat penegak hukum menindak...

Komentar