Ganggu Pemandangan, Bupati Minta Tutup Pembangunan Tambak di Area Pantai Lombang

Foto: Pembangunan tambak di area pantai lombang
970
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep – Lantaran dianggap mengganggu pemandangan, pembangunan tambak di area pantai lombang, Kecamatan Batang-batang, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, diminta ditutup oleh Bupati Sumenep A Busyro Karim.

Pasalnya, lokasi yang akan dijadikan tambak tersebut, posisinya berada di sebelah barat jalan, arah selatan atau dari pintu masuk.

Lebih parah lagi, sejumlah pohon cemara di area tambak, dikabarkan sudah tidak ada. Sebab area tersebut tanahnya sudah diratakan sebagai persiapan pembangunan tambak, meskipun ijin dari pemerintah daerah belum diterbitkan.

Oleh sebab itu, Bupati Sumenep A Busyro Karim menyatakan penolakan atas rencana itu, dan meminta pengelola menutupnya.

Dan penolakan itu disampaikan orang nomor satu di Sumenep dihadapan para pengusaha, saat penyampaikan paparan tentang potensi wisata alam yang dimiliki Kabupaten Sumenep, Sabtu (14/4/2018) malam di Pendopo Agung.

"Tidak usah dibangun tambak, pasti dibongkar," tegasnya.

Rencana pembangunan tambak itu diletakan ditanah milik warga sekitar. Luas lahannya yang dipersiapkan sekitar 10 hektar.

Larangan itu lanjut Busyro, lokasinya berada di area terlarang untuk pembangunan tambak, karena berada dikawasan wisata. "Gak ada, pasti (dibongkar)," jelasnya.

Sebab pantai Lombang merupakan salah satu destinasi wisata yang telah lama dikenal hingga manca negara. Dan salah satu keunikan yang dimiliki, sekitar 12 Kilometer dipenuhi cemara udang dan sempat diwacanakan sebagai induk patiwisata di Sumenep pada tahun 1992 lalu. Namun, rencana itu kandas setelah adanya penolakan yang dilakukan sejumlah Ulama' pada 1996 lalu.

Menangkapi hal itu, H Masdawi salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Batang-batang mengaku siap menerima konsekwensi kebijakan tersebut.

Rencana itu kata Masdawi dilakukan sebagai bentuk protes warga mengingat pengelolaan patiwisata saat ini tidak jelas.

"Jika konsep pariwisata kedepan sudah jelas, kami siap untuk meratakan kembali. Itu persoalan sepeleh. Kalau pengelolaannya tidak jelas pasti kami lanjutkan," tegas pria yang saat ini menjadi Anggota DPRD Sumenep itu. (Ita/diens)

 

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sampang- Pelaku pencurian berinisial H ditangkap jajaran Polres Sampang. H ditangkap lantaran diduga mencuri sepeda motor di desa...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Warga Dusun Ambulung, Desa Sukajeruk, Kecamatan Masalembu, digegerkan oleh penemuan mayat di tepi pantai pada Jumat...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Seorang bocah berusia 10 tahun, EA, asal Dusun Kebun Kelapa, Desa Kalianget Barat, meninggal dunia di Wisata Kolam Renang...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Kepala Klinik Rawat Inap Pratama Barokah Ambunten, Sumenep, Apt. Irra Ayundari, S.Si., mengimbau masyarakat untuk tetap...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Haryoto Lumajang, komitmen terus memberikan layanan maksimal di momen libur Natal dan...

Komentar