![](/img/full/?file=1675061106-IMG_20230130_133353.jpg)
MEMOonline.co.id. Malang - Manajemen Arema FC langsung gerak cepat menggelar rapat pasca terjadinya kericuhan di Kandang Singa pada minggu (30/1).
Adanya unjuk rasa yang di lakukan ratusan supporter yang mengatasnamakan Arek Malang ricuh di depan Kantor Arema FC,buntut tragedi tersebut sebagian bangunan Kandang Singa tersebut rusak.
Akibat insiden tersebut Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI) Tatang Dwi Arfianto, menegaskan manajemen pertimbangkan menempuh keputusan bubar jika memang dianggap tidak kondusif.
“Tentu kami merespon atas insiden ini. Direksi dan manajemen berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa. Jika sebelumnya kita memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepakbola utamanya Arema FC, seperti UMKM, pedagang kaki lima sampai usaha kecil lainnya,” kata Tatang.
“Akan Tapi jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu suasana kondusif, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa tapi dan ami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,”tambah Tatang.
Pasca-tragedi Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, Tatang mengaku manajemen tidak tinggal diam. Berbagai langkah ditempuh untuk menangangi keluarga korban sampai membuka crisis center.
Pasca musibah Kanjuruhan sudah dilakukan oleh Manajemen Arema FC. termasuk menghadapi proses dan gugatan hukum baik pidana dan perdata serta menjaga eksistensi klub agar tetap menjalani kompetisi meskipun dengan berbagai sanksi dan denda dari federasi, dan terus memberikan layanan trauma healing. Kami Manajemen sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan, kami akan terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal.
Penulis : Dahlan Iskan
Editor : Udiens
Publisher : Satrio Pininggit