Server Pusat Ngadat, Hari ke 2 Pelaksanaan UNBK 'Siswa Bak Delay Pesawat Terbang'

Foto Kiri: Siswa MTS Asharul Ulum saat UNBK dan Kepala Sekolah MTS Asharul Ulum Sukodono Miskari, SP.
802
ad

MEMOonline.co.id, Malang - Hampir seluruh SMP atau MTS se-Indonesia melakukan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer), sementara UNKP (Ujian Nasional Kertas Pensil) mulai ditinggalkan.

Hal itu sebagai respon dari himbauan dan dorongan Kementrian Pendidikan dan Kementrian Agama.

Sehingga banyak sekolahan atau madrasah dengan sekuat tenaga mempersiapkan diri untuk bisa mengikuti UNBK, dengan cara membeli alat komputer, menaikkan daya listrik, serta memasang antena wifi.

"Untuk hal ini, bahkan sampai pinjam uang demi UNBK terlaksana, terlebih mengingat BOS juga belum cair hingga hari ini untuk periode 3 bulan Mas," kata Miskar, SP, Kepala MTS Azharul Ulum Dampit, Selasa (24/4/2018).

Patut disayangkan saat UNBK disikapi dengan serius oleh sekolahan atau madrasah.

"Ternyata 2 hari ini pelaksanaannya tidak berjalan lancar, yang disebabkan ngadatnya server pusat," imbuhnya.

Akibatnya, mental anak - anak peserta UNBK menjadi kacau, karena pada gelombang 1, harus menunggu hingga 2 jam berada di ruang komputer, dengan tekanan psikologis.

Lebih lanjut, Miskari mengibaratkan kecapek'an murid-muridnya," gelombang berikutnya juga lelah, karena, datang lebih awal tapi tertunda masuk ruangan hingga berjam jam, persis capeknya Delay Pesawat Terbang," ungkapnya.

Dengan kejadian tersebut, maka, kritik terhadap Kementerian Pendidikan bermunculan, yang semua bermuara pada pandangan ketidak siapan pusat, untuk mengantisipasi tambahan jumlah peserta dan lembaga yang ikut tahun ini.

Namun demikian, kritik pun tak akan mudah direspon, tapi minimal sudah meluapkan kekesalannya," Pemerintah mendorong UNBK tanpa dukungan bantuan alat, sehingga banyak yang harus mikir sendiri, sedangkan dipusat terkesan main main," terangnya.

"Satu lagi ironi kebijakan, dibawah dipaksa gulung kuming, diatas terkesan tidak serius, bahkan bisa disinyalir ada ketidak beresan penataan kebijakan." Pungkas Miskari SP sang Kepala Sekolah MTS Sudomo Dampit. (Yahya/diens).

 

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Jember- Pemerintah Desa (Pemdes) Panca Karya, Kecamatan Ajung Kabupaten Jember, Jawa Timur, menggelar karnaval budaya sebagai...

MEMOonline.co.id, Jakarta- Albany Pasya, seorang pemuda 21 tahun yang sedang berfokus pada pelestarian budaya . Sebuah program “BBC atau Be Bright...

MEMOonline.co.id, Sumenep- KPU Sumenep resmi mengumumkan hasil verifikasi administrasi bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep pada Sabtu...

MEMOonline.co.id, Jember- Bagi masyarakat yang memiliki anak penyandang disabilitas juga tidak perlu minder, tumbuhkan kepercayaan diri pada mereka...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Setelah sekian lama publik bertanya-tanya siapa gerangan oknum Event Organizer (EO) pemborong ratusan event di Kalender...

Komentar