MEMO online, Bekasi – Setelah Desa Tambun keluar sebagai Juara I, saat mewakili Kabupaten Bekasi di Liga Desa Nusantara, Pelatih bilang kunci kemenangannya adalah kepala desa.
Kemenangan Desa Tambun dalam liga desa nusantara itu tejadi, setelah menaklukan Desa Sukarapih lewat drama adu penalti, di Stadion Mini Tambun, Kecamatan Tambun Selatan, Jumat (1/12/2017). Dalam Final Liga Desa Nusantara Regional Kabupaten Bekasi 2017.
Sebelumnya, dalam waktu normal pertandingan 2x30 menit berahkir imbang 1-1. Desa Sukarapih terlebih dahulu unggul dimenit ke-6 nomor punggung 7, Rahmat memanfaatkan kemelut blunder di area kotak penalti.
Pertandingan pun semakin menarik, dan aksi jual beli serangan pun terjadi. Karena kedua tim ngotot untuk menjadi jawara.
Sehingga Noval selaku kapten tim Desa Tambun terus menggempur pertahanan kokoh Sukarapih.
Desa Sukarapih dengan pemain rata-rata berpostur tubuh lebih tinggi mengusai permainan. Akibatnya pemain Desa Tambun kesulitan untuk menembus barisan pertahanan desa Sukarapih. Namun sampai akhir babak pertama skor tetap 1- 0.
Memasuki babak ke dua, antusias pendukung semakin bergemuruh mendukung timnya masing-masing. Sorak-sorai dan teriakan yel-yel penyemangat terus di gelorakan di tribun Stadion.
Semangat pemain muda Desa Tambun yang notabene tuan rumah dan membawa nama Tambun tak pantang menyerah, Pelatih Jaja melakukan taktik jitu dengan pergantian pemain.
Kepala Desa Tambun juga nampak memberikan intruksi dan semangat di base pemain Desa Tambun. Meskipun permainan didominasi oleh pemain Desa Sukarapih, namun dengan pantang menyerah tim Tambun terus melakukan penekanan.
Akhirnya melalui serangan balik, tim Tambun, nomor punggung 17 Angga membawa bola dari sayap kanan memberikan operan gunting dilambungkan ke kotak penalti, dituntaskan dengan baik oleh pemain nomor punggung 16 Riky Nurohman yang dengan tenang menggetarkan jaring gawang Desa Sukarapih.
Alhasil skor berubah 1-1 dan stadion pun terus bergemuruh. Desa Tambun terus melakukan penekanan dan serangan bertubi-tubi. Sempat mendapatkan peluang, sendirian membawa bola melalui sayap kanan Noval masuk kekotak penalti dan terjadi dorongan membuat Noval terjatuh.
Namun bukannya mendapatkan hadiah penalti buat Desa Tambun, malah wasit berpendapat lain dengan mengganjar kartu kuning. keputusan wasit yang dianggap kontrovesial tersebut, membuat emosi penonton dan base tim Tambun.
Namun dengan kesabaran pelatih Tambun, Jaja, meminta penonton untuk tetap tenang dan membuat pertandingan terus berjalan lancar. Akhir pertandingan babak ke dua tetap tertahan 1-1.
Kemudian pertandingan dilanjutkan dengan babak adu penalti. Keseruan pun terjadi di drama adu penalti. Setelah sempat tertinggal dua angka, Desa Tambun ( tendangan penalti ke 2 dan 3 tidak masuk) kiper Desa Tambun Faisal dengan semangat pantang menyerah, membalikkan keadaan.
Faisal menepis dua penendang Desa Sukarapih dan satu penendang Desa sukarapih melenceng keluar gawang. Alhasil, skor penalti 6-5 untuk kemenangan Desa Tambun. Sepanjang jalannya drama adu penalti tampak Kepala Desa Tambun, Jaut Sarja Winata terlihat tegang. Bahkan tampak menenangkan diri dengan berada di pojok lapangan.
Kepala Desa Tambun, Jalur Sarja Winata, mengaku bangga melihat pemain Desa Tambun yang berhasil tampil optimal.
“Ini perjuangan yang luar biasa dari pemain dan semua pihak yang terlibat. Banyak liku-liku yang dilalui. Kemenangan ini layak untuk anak-anak muda Desa Tambun,” ucapnya saat diwawancarai Memoonline.co.id.
Dari awal kata Jaut pihaknya sudah menargetkan bermain maksimal dan kerjasama tim, dirinya selalu memberikan motivasi buat pemain Desa Tambun.
“Dari awal sudah terlihat meski diisi oleh anak yang usianya dibawah 19 namun mampu menunjukan semangatnya. Saya sudah sampaikan sepakbola ini tim, harus menjaga kebersamaan,” kata Jaut.
Kedepannya pihaknya akan berupaya sekuat mungkin untuk mengharumkan nama Kabupaten Bekasi di kancah Tournamen tingkat Provinsi di Jawa Barat mendatang.
“Insya Allah kita akan membawa nama Kabupaten Bekasi di Jawa Barat mendatang, dengan semaksimal mungkin yang bisa kami berikan,” tuturnya.
“Biarkan kami ini tumbuh dan minta diperhatikan oleh pemerintah daerah agar kami bisa mewakili Kabupaten Bekasi ke jenjang yang tinggi lagi, karena di desa inilah bibit para pemain,” tutupnya.
Ajang Liga Desa Nusantara U-20 merupakan salah satu program Kementerian Desa dalam meningkatkan minat olah-raga masyarakat dan mencari bibit-bibit unggul baru. (Bam/diens).