Dinsos P3A Sumenep Ajak Siswa/Siswi di Daerahnya Waspada Pengaruh Digitalisasi

Foto: Suasana acara branding sekolah dan Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA) yang digelar di aula Dinsos P3A Sumenep
1633
ad

MEMOonline.co.id. Sumenep - Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Achmad Dzulkarnain mengajak seluruh siswa/pelajar di daerahnya mewaspadai dampak dan pengaruh digitalisasi di era milenial.

Sebab bila tidak, generasi muda penerus bangsa akan tergerus dan terjerumus ke hal - hal yang kurang baik.

Pernyataan tersebut disampaikan Kadinsos P3A Sumenep, saat membuka acara branding sekolah dan Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA) yang diselenggarakan di kantornya.

Menurutnya, di era digitalisasi saat ini, para anak mudah khususnya anak yang masih berada di bangku sekolah, harus mampu menjadi agen perubahan, yang memberikan sumbangsih yang positif pada generasi berikutnya.

“Kalau anak anak kita saat ini tidak bisa menfilter derasnya arus digitalisasi yang kian maju, maka dampaknya akan menggerogoti moral generasi yang akan datang” katanya, di hadapan para siswa/i SMA yang hadir di acara branding sekolah dan Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA), Selasa (21/2/2023).

Sebab menurutnya, persoalan moral adalah persoalan yang sangat serius.

Sehingga dibutuhkan kerjasama semua elemen, agar segala persoalan yang berkaitan dengan masa depan anak bangsa bisa terarah pada hal yang positif.

“Degradasi moral harus menjadi atensi kita semua, tidak hanya menjadi beban dan tanggung jawab para pemangku kekuasaan atau pemerintah. Tapi semua masyarakat punya hak yang sama untuk ikut terlibat mengantisapasinya” terangnya.

Sementara itu, Rusly, M.Pd, Plt Kasi SMA/PK-PLK yang mewakili Plt Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Wilayah Kabupaten Sumenep dalam pemaparannya berkaitan branding sekolah meminta agar setiap sekolah terus melakukan inovasi dan mendorong sekolah senantiasa berbenah menghadapi era digitalisasi.

“Banyak sekolah yang sudah baik atau bagus, baik dalam penerapan kurikulumnya maupun lainnya, namun belum tentu terkenal, tentu persoalan ini karena belum dilakukannya branding dengan di sekolah itu sendiri” katanya.

Ia juga meminta, agar guru penggerak di setiap sekolah bisa dimaksimalkan, sehingga kerja sekolah akan semakin memberikan kesan yang baik terhadap masyarakat.

“Pentingnya disini branding sekolah, masyarakat akan lebih mudah mengetahui dan mengenali apa saja yang ada di sekolah itu sendiri. Kemudian, di sekolah juga bagaimana kita memberikan kasih sayang terhadap anak didik, dan ini merupakan program sekolah ramah anak” ungkapnya.

Rusly juga menyinggung pemanfaatan media sosial bagi seluruh siswa, menurutnya, penggunaan media sosial yang tanpa didasari pemikiran positif, maka dampaknya akan sangat berbahaya, yang bisa berujung pada pidana.

“Maka sangat penting sekali kehadiran guru memberikan pembinaan agar siswa tidak lepas kontrol dalam dunia maya atau bersosial media” tukasnya.

Dalam acara tersebut, hadir juga sebagai narasumber, Kapolres Sumenep, AKBP Eko Edo Satya Kentriko, Ketua PWI Sumenep, M.Syamsul Arifin dan Kanit Piter Polres Sumenep, IPDA Roni.

Penulis     :    Elok Andriani

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Lumajang- Penyelidikan kasus dugaan korupsi dana hibah tahun 2022 era kepemimpinan Thoriqul Haq sebagai Bupati Lumajang, oleh...

MEMOonline.co.id, Sampang- SL, penyanyi jebolan Kontes Dangdut Indonesia (KDI), dan adiknya berinisial GK harus berurusan dengan Satreskrim Polres...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pembangunan gedung Sport Center Desa Selokbesuki Kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang, tuai persoalan. Penggelontoran...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Inspektorat Kabupaten Lumajang merespon peristiwa hangat di internal Pemerintahan Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro....

MEMOonline.co.id, Lumajang- Unit Tindak Pidana Korupsi Polres Lumajang, terus mendalami dugaan korupsi dana hibah tahun anggaran 2023 Pemkab...

Komentar