Warga Wonocolo Berharap Bupati Sidoarjo Tinjau Langsung Proyek Peninggian Lapangan Bola "Amburadul" dan Tak Kunjung Selesai

Foto: Sejumlah foto kondisi proyek peninggian lapangan bola di Kelurahan Wonocolo
1774
ad

MEMOonline.co.id. Sidoarjo - Proyek lapangan sepak bola di Kelurahan Wonocolo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, diduga di kerjakan secara "Semerawut".

Tentu saja temuan tersebut membuat awak media penasaran, dan ingin mengkonfirmasi masalah tersebut ke pihak kelurahan.

Namun sayang, saat awak media hendak konfirmasi ke Kelurahan Wonocolo dengan tujuan untuk mempertanyakan proyek lapangan sepak bola, pada Rabu 24/5/2023, lurah Wonocolo Miftichatul Jannah sedang tidak ada  di tempat.

Setelah itu, awak media mencoba mehubungi lurah Wonocolo melalui pesan singkat (whatsapp) yang bersangkutan hanya menjawab:

"Pengurukan sekarang ini dari bantuan KAI, Hasil dari galian KAI," katanya.

  Sementara salah satu warga sekitar berinisial HL (35), membeberkan kronologi asal mulai pekerjaan di lapangan Wonocolo.

"Iya mas proyek ini di kerjakan sekitar tahun 2022, itupun pada saat saya melihat pekerja menaruh U-dith banyak yang retak, namun sampek saat ini U-dith yang retak itu tidak ganti," ungkapnya.

Sedangkan untuk anggaran pekerjaan lapangan Wonocolo seharusnya ada papan anggaran (pagu) di lokasi. Namun disayangkan semua itu diabaikan oleh pemerintah Kelurahan Wonocolo, Kecamatan Taman.

Padahal hal itu amat sangat dibituhkan sebagai bentuk tranparansi penggunaan dana negara.

Chamid selaku LSM GERAH (Generasi Rakyat Hebat) menjelaskan.

"Ini sudah jelas melanggar undang-udang nomor 14 tahun 2008 untuk keterbukaan publik. agar masyarakat tahu berapa besar anggaran yang di gelontorkan untuk pekerjaan lapangan tersebut," Paparnya.

Masih teman Dari HL yaitu NA (42), menambahakan.

"Yang paling saya harapkan adalah Bupati Sidoarjo agar segera sidak pembangunan atau peninggian lapangan sepakbola yang ada di wilayah kami ini mas ! Kepada "wartawan". Pemerintah kelurahan yang sekarang seperti tidak bisa di harapkan lagi untuk membangun masyarakat, atau sarana olahraga atau yang lainya. Kalau buhan turun apalagi, saluran buntu tertimbun urukan dan air meluber ke jalan paving tidak teratasi," Cetusnya. *Bersambung*.

Penulis     :    Edy/korwil

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Seorang bocah berusia 10 tahun, EA, asal Dusun Kebun Kelapa, Desa Kalianget Barat, meninggal dunia di Wisata Kolam Renang...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Kepala Klinik Rawat Inap Pratama Barokah Ambunten, Sumenep, Apt. Irra Ayundari, S.Si., mengimbau masyarakat untuk tetap...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Haryoto Lumajang, komitmen terus memberikan layanan maksimal di momen libur Natal dan...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Polres Sumenep berhasil mengungkap identitas ibu muda yang tega membuang bayinya di Masjid Al-Kautsar, Desa Pamolokan,...

MEMOonline.co.id, Sampang- Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol...

Komentar