MEMOonline.co.id. Sumenep - Warga Kampung Tapakerbau, Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Sumenep, Jawa Timur, panik tiba - tiba dilanda banjir rob akibat air pasang maksimum, Selasa (6/6/2023) siang.
Air laut naik memasuki sebagian kawasan pemukiman warga, bahkan tambak ikan di sekitar kampung juga jebol.
Warga pun panik sebab khawatir air pasang yang memasuki halaman rumah mereka tidak segera surut.
”Dua hari ini, air pasang cukup tinggi menaiki sebagian perkampungan. Dan hari ini, malah lebih besar dari yang kemarin,” kata Siti Masna warga setempat.
Ia menuturkan, banjir rob di kampungnya hampir terjadi setiap bulan terutama ketika bulan purnama. Kondisi air pasang sangat tinggi, apalagi permukaan air laut memang lebih tinggi dari daratan di Kampungnya.
”Untungnya, sekarang musim kemarau. Kalau musim hujan dan air bersamaan dengan air pasang sangat berbahaya sekali. Bisa benar benar tenggelam,” ungkapnya.
Masna juga menduga banjir rob di kampung Tapakerbau akibat perubahan ekologis kawasan muara di bagian barat mulai Kalimook Kecamatan Kalianget, Batudingding dan Baban Kecamatan Gapura yang dialih fungsi menjadi tambak ikan dan garam.
Kawasan laut semakin sempit dan mengalami pendangkalan karena alih fungsi tersebut.
”Dulu setahun paling dua kali banjir rob, tapi beberapa tahun terakhir ini sudah hampir tiap tanggal 15-an (bulan purnama),” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Komarudin mengakui mendapat laporan adanya banjir rob atau air laut yang meluap ke daratan diwilayah Tapakerbau dan Gersik Putih.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun hanya berupa kerugian material oleh petambak ikan yang jebol.
”Kami akan koordinasikan dengan Dinas Tekhnis mengenai tindak lanjut penangananya. Karena, banjir rob disana (Tapakerbau dan Gersik) menurut informasinya sering terjadi,” kata Komar.
Penulis : Gita Larasati
Editor : Udiens
Publisher : Syafika Auliyak