MEMOonline.co.id. Lumajang - Desa Tempursari Lumajang Jawa Timur, merupakan kawasan yang bertempat di wilayah paling ujung barat daya di Kabupaten Lumajang, berbatasan langsung dengan Kabupaten Malang.
Di desa yang tepat berada di pinggiran pantai selatan itu, ada sebuah paguyuban gamelan tradisional, dibentuk pada tahun 2016 berangkat dari tujuan ingin melestarikan budaya jawa tradisional.
Tiga tokoh pendiri warga desa setempat, menggagas. Sehingga terbentuk paguyuban campursari Mustiko Laras, berbekal kekompakan dan kesamaan persepsi, dengan partisipasi dan sumbangsih warga tergabung dalam kepengurusan, mengumpulkan dana seadanya, untuk membeli peralatan.
Hingga saat ini, di tahun ke 7, Mustiko Laras tetap beraktivitas sekaligus memberdayakan masyarakat dibidang kesenian tradisional, meski bergelut dengan kekurangan.
Ketua Paguyuban Bero Sugiharto dikonfirmasi awak media mengaku akan tetap optimis, lantaran menurut Bero Sugiharto, kelestarian budaya di tempat tinggalnya selaras dengan potensi wilayah yang ada, terutama disektor wisata.
"Kami bertiga (Ketua 1, Ketua 2 dan pelatih) berharap nantinya paguyuban ini akan terus bertahan dan berkembang. Tentu ini kita pikirkan, disamping kita harus bertahan dibalik semua kekurangan yang ada," kata Bero Sugiharto.
Kata dia, peguyuban yang ia bentuk (Mustiko Laras-red) merupakan pemula, tak ubahnya menjadi pengikat pelestari budaya ganelan jawa asli di Kecamatan Tempursari.
Senada mengupas perjalanan, Bero Sugiharto menceritakan awal mula membentuk, semua tak memiliki sanggar, akan tetapi kali ini ada sebuah tempat dipergunakan untuk beraktivitas, meski hanya berstatus pinjam pakai.
"Untuk peralatan sebagian hasil iuran pengurus secara sukarela. Dan lainnya pinjam, jujur ya kami optimis meski dari sisi itu masih banyak kekurangan. Teman - teman disini kompak, menggelorakan budaya gamelan jawa, lebih - lebih nanti kita akan menggandeng pemuda sebagai generasi seniman," imbuhnya.
Diwaktu yang sama, Suwono pelatih peguyuban menambahkan, support bagi anggota campursari Mustiko Laras agar tak luntur. Kata dia, dibalik niat yang kokoh pasti akan ada jalan yang secara langsung menjadikan baik di waktu kedepannya.
"Dari Kepala Desa Tempur juga kami apresiasi. Dukungan luar biasa, sehingga kami sampai saat ini bisa bertahan dan bertambah meningkat dari sisi - sisi tertentu," kata Suwono.
Penulis : Hermanto
Editor : Udiens
Publisher : Syafika Auliyak