MEMOonline.co.id, Pamekasan - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan rupanya tak patut diberi julukan sebagai Kota Pendidikan. Pasalnya, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menyandang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) urutan 32, Rabu (02/05/2018).
Hal itu disampaikan langsung Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pamekasan, Ismail, S.Hi. Dirinya menyampaikan, bahwa kinerja Dinas Pendidikan tak kunjung ada perkembangan, lantaran Indeks Pembangunan Manusia (IPM) rendah.
Berdasarkan data akhir dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur tahun 2017, angka IPM Kabupaten Pamekasan berada diurutan 32 dari ke 38 Kabupaten se-Jawa Timur, dengan nilai 64,93.
"Angka tersebut menandakan kinerja disdik yang melempem," kata Ismail, S.Hi.
Ketua Ikatan Alumni (IKA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura itu menuding bahwa hal tersebut sangatlah miris bagi Kabupaten Pamekasan dalam sektor pendidikan, karena dalam APBD merupakan hal yang diprioritaskan.
"20% APBD kita untuk sektor pendidikan, namun angka IPM kita selalu berada diurutan 30 kebawah," tutur Ketua IKA IAIN Madura.
Lebih lanjut, Ismail menjelasakan, bahwa dirinya menilai program Dinas Pendidikan ada yang tidak sinkron dengan keadaan masyarakat, sehingga berimbas pada angka IPM yang masih rendah itu.
"Saya menyayangkan sikap Dinas Pendidikan yang sepertinya tak ada gairah untuk membuat terobosan baru," pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, Moh. Tarsun terkesan tuli akan keadaan yang sebenarnya, bahkan saat ditemui dikantornya, dirinya enggan menemui awak media. (Faisol)