Gak Kueren !!! Angka Stunting Di Jember Tertinggi Se -Jawa Timur

Foto: Gus Jaddin Tokoh Jember
1871
ad

MEMOonline.co.id. Jember - Sejak dilantiknya Hendy Siswanto menjadi Bupati Kabupaten Jember pada bulan Maret 2021, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut angka kematian ibu, angka kematian bayi dan prevalensi stunting di Kabupaten Jember tertinggi se-Jatim.

Oleh karenanya, Gubernur berpesan bahwa AKI, AKB dan stunting wajib menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember. Sebab, hal ini merupakan parameter kualitas dan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM).

Sebab, kegagalan menangani ketiganya, merupakan kegagalan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang merupakan inti dari setiap pembangunan yang dilakukan oleh entitas pemerintahan di level manapun.

Tetapi fakta Empirik nya, stunting di Kabupaten Jember masih peringkat Tertinggi di Propinsi Jawa Timur (Jatim). Hal itu berdasarkan hasil survey yang dilakukan Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 Kementerian Kesehatan RI.

Prevalensi balita Stunted (tinggi badan menurut umur) di Jember adalah 34,9 persen. Peringkat kedua adalah Bondowoso dengan 32 persen, disusul Situbondo 30.9 persen. Sementara itu untuk rata-rata Jawa Timur adalah 19.2 persen.

Menurut Muhammad Jaddin Wajad tokoh agama Jembe, ini hal ini hal yang sangat memilukan dan memalukan. Ini mengartikan Dua tahun Hendy Siswanto sebagai Bupati tidak bisa berbuat apa-apa dalam Konteks Stunting ini.

"Merujuk pada potensi sumberdaya Jember bisa dibilang sangat mumpuni, ada 3 PTN dan belasan PTS besar yang merupakan gudang, ilmu dan ilmuwan serta mahasiswa kritis yang siap beraksi mengamalkan segenap energinya untuk pengabdian masyarakat," ujar Gus Jaddin.

Selanjutnya, lanjut Gus Jaddin tenaga ASN yang jumlah sekitar 18.000 orang, relawan kesehatan semacam kader posyandu, PKK dan juga organisasi kewanitaan muslimat, aisyah dan fatayat terorganisir sampai di pelosok pedesaan Jember.

"Belum lagi, kalau kita melihat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Jember ini terbesar di Wilayah Timur Jawa Timur (Se - Tapal Kuda) yang meliputi, Probolinggo, Pasuruan, Bondowoso, Lumajang, Situbondo dan Banyuwangi, kisaran 4,5 Triliun, ini aneh," katanya.

Menurut Gus Jaddin, Stunting ini seharusnya dilaksanakan secara holistik, integratif dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, pemerintah desa dan pemangku kepentingan.

"Karena, ini merupakan ancaman serius bagi terwujudnya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan serta terwujudnya sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif. Artinya, percepatan penurunan stunting merupakan kunci mengatasi permasalahan tersebut," jelasnya.

Dan Efek negatif yang ditimbulkan berupa rendahnya IQ, lemahnya kognitif, minimnya produktivitas dan meningkatnya risiko penyakit yang mengakibatkan kerugian dalam kurun waktu yang lama bagi kondisi perekonomian.

"Oleh karenanya, dengan kondisi permasalahan stunting yang semakin memprihatinkan bagi masa depan Indonesia, maka Presiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden  Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting," terang Gus Jaddin tokoh jember.

Diketahui, sambung Gus Jaddin, adanya Peraturan Presiden tersebut, diharapkan seluruh komponen secara konvergen dan terintegrasi dapat melaksanakan percepatan penurunan stunting sampai pada angka 14% pada tahun 2024 mendatang sesuai target pemerintah.

Dalam beberapa kesempatan Pemerintah Kabupaten Jember menyangsikan data hasil metode survey dalam SSGI. Tentu tidak elok ketika hasil survey yang juga dilakukan pada Daerah lain se-Indonesia dipandang tidak merepresentasikan kondisi yang sebenarnya.

Namun, dalam perkembangan terakhir melalui Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting, Pemkab Jember mengakui hasil survey, bahkan untuk kepentingan percepatan penurunan stunting menggelontorkan tambahan anggaran yang fantastis yaitu 97 Miliar yang tersebar pada beberapa OPD terkait.

"Tentu penggelontoran tambahan anggaran fantastis senilai 97 Miliar diharapkan sangat efektif untuk menangani stunting sehingga target penurunan sampai 20 persen di akhir tahun 2023 dan 14 persen," Tandasnya.

Penulis     :    Zainal Arifin

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, membuktikan komitmennya dalam mengentaskan kemiskinan di wilayahnya. Berdasarkan data...

MEMOonline.co.id, Jakarta- Rapat pleno perdana Pengurus PWI Pusat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) digelar di Jakarta pada Rabu (18/9/2024), tepat...

MEMOonline.co.id, Sampang- Jajaran Polres Sampang menangkap seorang pria berinisial IK (49), warga Paonjenan Timur, Kecamatan Batu Marmar, kabupaten...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, meresmikan Graha Wiyata MAN Sumenep pada Selasa...

MEMOonline.co.id, Bogor- Jajaran Direksi Perumda Air Minum Tirta Kahuripan menyapa para pelanggan teladan di Kantor Pusat Perumda Air Minum Tirta...

Komentar