MEMOonline.co.id. Sampang - Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Sampang terjun langsung ke lembaga MTs se Kabupaten Sampang, untuk memantau dan menelusuri dugaan penyimpangan materi pelajaran yang selama ini sempat menjadi sorotan publik.
Dalam dua hari, tim dari Kemenag Sampang sasar 96 lembaga Mts. Dari 96 lembaga MTs yang didatangi, terdapat 41 MTs yang menggunakan buku yang diduga bermasalah.
"55 lembaga MTs lainnya menggunakan buku lain," kata Kasi Penma Kemenag Sampang Wahyu Hidayat saat ditemui di kantornya, kamis (10/8/2023)
Kata Wahyu, dihari pertama tim gabungan mendatangi 36 MTs, 17 MTs diduga menggunakan buku bermasalah. Sedangkan 19 MTs lainnya tidak.
"Dihari kedua sasar 60 MTs, 24 MTs diduga menggunakan buku bermasalah, dan 36 lainya tidak," kata Wahyu.
Wahyu melanjutkan, dari 224 lembaga MTs di bawah naungan Kementerian Agama yang akan ditelusuri. Tim gabungan tersebut melakukan penelusuran hingga (hari ini red) Jumat (12/8/2023).
Tugas tim gabungan ini kata Wahyu hanya fokus pada lembaga MTs saja. Untuk MA masih menunggu hasil kajian buku terbitan terbaru yang dilakukan tim literasi kampus, dan Bahsul Masail PCNU, dan juga terhadap Litbang Kemenag RI.
Sementara MTs yang menggunakan buku bermasalah tersebut diminta untuk menggunakan literasi lain agar proses belajar mengajar tidak terganggu.
"Sementara untuk penarikan buku tetap menunggu instruksi Kemenag RI," papar dia.
Pihaknya mengapresiasi kepada tim media literasi kampus yang sudah sangat peduli terhadap dunia pendidikan, dan generasi bangsa.
"Terimakasih kepada semua pihak yang sudah mengawal, ini semua demi perbaikan dunia pendidikan kedepan," pungkas Wahyu.
Penulis : Fathur
Editor : Udiens
Publisher : Syafika Auliyak