MEMOonline.co.id, Bekasi - Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kabupaten Bekasi, Komarudin, mengatakan bahwa dari 750 yayasan pendidikan swasta yang menjadi anggotanya sebagian besar masih mengalami kekurangan fasilitas.
Menurut Komarudin, pendidikan swasta saat ini terbagi kedalam dua kategori yakni ada yayasan pendidikan elit dan alit (kecil). Sebagian besar dari 750 yayasan pendidikan swasta tersebut masuk kedalam kategori alit dan masih kekurangan fasilitas belajar.
"Yayasan pendidikan swasta dengan skala kecil itu berada di berbagai kecamatan yakni Muaragembong, Babelan, Cabangbungin hingga Tambun selatan," ungkapnya, Jumat (11/5).
Kurangnya fasilitas belajar itu diakuinya tidak lepas dari kurangnya perhatian Pemerintah Kabupaten Bekasi terhadap sekolah swasta, padahal untuk menjalankan pendidikan, sekolah swasta butuh bantuan dana hibah dari pemerintah daerah.
"Apalagi kebijakan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tiap tahun sangat tidak menguntungkan sekolah swasta sehingga banyak sekolah yang tidak mendapatkan murid dan terpaksa gulung tikar," ujarnya
Komarudin menambahkan, sebagai perwakilan dari sekolah swasta, pihaknya akan berbicara dengan Bupati maupun Kepala Dinas Pendidikan agar penerimaan siswa baru tahun ajaran 2018/2019 di sekolah negeri diterapkan aturan yang ketat.
Ia berharap, dalam penerimaan siswa di sekolah negeri jangan sampai ada titipan maupun penambahan rombongan belajar yang tidak sesuai aturan sehingga nanti berdampak pada dirugikannya sekolah swasta. (Bam/Diens).