MEMOonline.co.id, Lumajang- Terjadi letusan di puncak gunung api Semeru, Sabtu (18/11/2023) pagi. Data dihimpun media ini dari KESDM, Badan Geologi, PVMBG dan Pos Pengamatan gunung api Semeru, hembusan secara virtual tidak teramati secara gamblang, lantaran puncak gunung tertutup kabut.
Dari sisi kegempaan, diurai secara detai jumlah letusan : 15, Amplitudo : 11-22 mm, Durasi : 75-120 detik. Sementara hembusan : 1, Amplitudo : 4 mm, Durasi : 42 detik. Tektonik jauh : 2, Amplitudo : 10-12 mm, S-P : 20-61 detik, Durasi : 91-92 detik.
Warga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
"Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," tulis Liswanto A.P dikutip dari laporan aktivitas gunung semeru, pasca peristiwa.
Disisi lain, warga diminta untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Hingga siang tadi, cuaca terpantau cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah selatan. Suhu udara 22-27 °C.
Penulis : Hermanto
Editor : Udiens
Publisher : Syafika Auliyak