MEMOonline.co.id, Pamekasan - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, terkesan tidak maksimal dan tidak bersungguh-sungguh dalam menangani Pembangunan Pelabuhan Rakyat Pegagan, yang berada di Kecamatan Pademawu yang hingga saat ini masih belum menemukan titik temu (kejelasan).
Padahal, pelabuhan rakyat itu sudah dibangun bertahap sebanyak dua kali, pertama pembangunan tambatan sepanjang 30 meter di tahun 2013, dan dilanjutkan pada tahun 2015 dengan membangun tambatan sepanjang 70 meter, dilansir dari koranmadura.com. Namun hingga saat ini terkesan dibiarkan begitu saja.
Ajib Abdullah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pamekasan mengaku masih belom bisa dikembangkan secara luas, dengan alasan masih mempelajari lebih dalam kalayakan bangunan.
"Apakah nanti penambatan perahu atau ke bangunan pelabuhan pengumpan lokal," ucap Ajib.
Ajib berjanji, untuk bisa dikembangkan dan dibangunnya pelabuhan rakyat Pegagan pada tahun 2020 nanti, itupun tergantung pada hasil kajian yang ia pelajari.
"Mungkin 2020 baru kita bisa bangun, tapi tergantung hasil kajiannya. Kami takutnya kalau tanpa kajian malah pembangunannya sia-sia," tuturnya.
Ajib berinisiatif, pelabuhan rakyat Pegagan itu berpotensi untuk dijadikan tempat wisata, karena dukungan dari tanaman mangrove.
"Di sana ada mangrove, gundukan pasir, dan muara sungai yang bisa dikembangkan ke arah pariwisata," pungkasnya. (Faisol)