MEMOonline.co.id, Bondowoso - Meski kontroversi, buku setan jenius karya Pegiat literasi nasional, sekaligus ketua IGI (Ikatan Guru Indonesia) kabupaten Bondowoso, Mohammad Hairul, M.Pd., ternyata banyak mendapat apresiasi.
Buku bertajuk Setan Jenius: Kumpulan Provokasi Pendidikan, yang dilaunching awal Februari 2018 lalu, banyak mendapat respon positif dari pembaca.
Terbukti, buku yang cukup kontroversial dari segi judul tersebut, sudah beberapa kali diadakan acara bedah.
Terakhir acara bedah diadakan oleh musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia SMP Kabupaten Bondowoso.
Menurut Hairul (sang penulis red), di setiap acara bedah yang menjadi pertanyaan pertama peserta adalah alasan pemilihan judul.
Menurut mereka paduan kata setan dengan kata jenius kurang pas, kurang padu. Keduanya cukup kontradiktif.
"Tapi Alhamdulillah saat saya sampaikan latar belakang pemilihan judul, semua peserta bisa menerima dan apresiatif," Papar Hairul, Rabu (16/5/2018)
Menurutnya, sesuai testimoni pembaca, buku Setan Jenius cukup berhasil memprovokasi.
Bahkan tak jarang pembaca harus memberikan pembelaan saat ada orang yang sepintas melihat buku ini lalu berkomentar negatif, seperti yang dilakukan Nani Nurcahyani, M.Pd.
"Mereka kan hanya menilai dari luarnya. Mereka terlalu antipati terhadap judul. Padahal kalau mereka mau membaca, banyak sekali inspirasi yang bisa didapat," tegas Nani Nurcahyani, M.Pd., Guru SMPN 1 Tumpang, Malang.
Sedangkan Ahmad Rusaidi, Pegiat Literasi Taman Baca asal Makassar dalam resensinya menyampaikan, "Penulis tanpa canggung dan sungkan, sangat berani menulis dan menyorot berbagai macam hal dalam dunia pendidikan. Termasuk ketimpangan-ketimpangan yang terjadi dalam dunia pendidikan," katanya.
Menurutnya rugilah rasanya bagi yang tidak membaca buku ini, ia tidak akan merasakan nikmatnya sensani terprovokasi.
Nia Maharani, penulis novel Best Seller KHAN: Sepenuh Cinta, dalam resensinya menyampaikan bahwa buku setan jenius adalah satir pendidikan.
Penulis menggunakan bahasa satir untuk menggugah pembaca agar bergiat dalam dunia literasi.
Wiwid Ayu Wandira, salah satu peserta Bedah Buku Setan Jenius menyampaikan, "Penulis buku ini selaku pegiat literasi nasional, selaku guru yang banyak berprestasi di tingkat nasional, adalah jaminan kualitas isinya. Saya mengenal beliau sebagai sosok muda yang progresif," terangnya.
Menanggapi berbagai apresiasi pembaca terhadap buku terbarunya, Mohammad Hairul sambil tersenyum kembali menyampaikan,
"jangan alergi dengan berbagai macam bacaan. Jangan malas berpikir. Kalau ada setan karang buku, baca saja," pungkasnya.
Pewarta : Arik Kurniawan
Editor : Udiens