Wadahi Kegiatan Pelaku Seni, Pemuda Desa Ellak Laok Gelar 'Gebyar Ramadhan 2024' Lewat Hiburan dan Bazar

Foto: Semarak Festival Musik Patrol di Dies Natalis 10 Tahun Kesenian Darusa
267
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep- Berbagai macam cara dilakukan oleh warga masyarakat untuk mengingat jejak perjalanan momen penting dalam sebuah organisasi ataupun kelompok. Salah satunya seperti yang dilakukan pemuda Desa Ellak Laok, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Dalam rangka merayakan 10 tahun "Kesenian Darusa" berdiri, para pemuda Desa Ellak Laok ini sukses menggelar "Gebyar Ramadhan 2024 Dies Natalis 10 Tahun Kesenian Darusa Festival Musik Patrol dan Bazar Ramadan".

Kegiatan yang dikonsep dalam bentuk hiburan dan bazar ini rencananya akan berlangsung dari Rabu malam (20/03/2024) hingga Senin malam (25/03/2024) mendatang di Lapangan Futsal Yayasan Miftahul Huda, Ellak Laok, Lenteng, Sumenep.

Ketua pelaksana kegiatan, Moh. Jayis Fuadi mengatakan, kegiatan yang digagas pihaknya tersebut murni hasil pikiran dari pemuda desa setempat yang kemudian berkoordinasi dengan pihak pemerintah desa (Pemdes) dan mendapat respon positif untuk menggelar acara di dalam momentum bulan suci Ramadhan 1445 H/2024 M.

"Kesenian Darusa ini mewadahi beberapa kesenian seperti Drumband, Banjari, Hadrah Klasik, Samman dan Tong-tong," kata Ayis, sapaan akrab Moh. Jayis Fuadi, Kamis malam (21/03/2024).

Sesuai dengan ekspektasi sebelum memulai acara, ibarat menemukan oase di Padang Sahara, gelaran kegiatan ini berhasil menyedot perhatian masyarakat yang tidak hanya dari warga sekitar, tetapi juga dari desa tetangga dan beda kecamatan.

Namun kata Ayis, durasi yang cukup singkat dalam sebuah festival, maka pihaknya membatasi para pendaftar festival musik patrol dan hanya menyediakan 13 kuota. Sebab, selain perdana digelar, untuk lokasi penyelenggaraan festival juga mendapatkan waktu sekitar 6 hari saja.

"Yang ikut sebanyak 13 grup yang dipecah permalam itu ada yang 3 grup buat tampil, ada yang 2 grup. Terakhir lombanya tanggal 24 Maret, karena dimalam terakhir atau di tanggal 25-nya sudah beda acara lagi," lanjut Ayis.

Meski digelar perdana kali, festival musik patrol ini patut mendapat acungan jempol karena berhasil memberikan suguhan manis yang dapat memberikan nilai edukasi terutama bagi anak muda. Sebab selain mengenalkan kesenian yang ada di Kabupaten Sumenep, melalui adanya event ini juga menjadi salah satu upaya untuk turut melestarikan kebudayaan di Sumenep di era gempuran hiburan-hiburan yang berasal dari luar.

"Untuk malam puncak, rencananya juga akan mendatangkan juara terbaik musik tong-tong tahun kemarin itu sekaligus penampilan dari para juara 1, 2 dan 3" lanjut Ayis.

Kemudian, Ayis juga menambah bahwa puluhan tenda yang ditempati para pelaku UMKM diberikan secara cuma-cuma alias gratis bagi warga Desa Ellak Laok. Sedangkan harga untuk jenis makanan, minum dan cemilan di bawah harga 10 ribu rupiah saja.

Penulis     :    Elok Andriani

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Surabaya- SMA Labschool Unesa 1 turut berkontribusi dalam gelaran Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (KONASPI) XI yang...

MEMOonline.co.id- Bulan Oktober identik dengan peringatan Sumpah Pemuda. Pada tanggal 27-28 Oktober 1928 para pemuda dari berbagai penjuru Nusantara...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sumenep merasa terbantu dengan kebijakan Bupati Achmad Fauzi, yang...

MEMOonline.co.id, Jember- Ketidakjelasan pencairan subsidi bagi pedagang Pasar Baru Kencong semakin memanas ...

MEMOonline.co.id, Jember- Dalam rangka memperingati Hari Pengentasan Kemiskinan Sedunia, Cawabup Nomor Urut 2, Djoko Susanto melakukan plesiran ke...

Komentar