MEMOonline.co.id, Pamekasan - Pengadaan WC umum dengan sistem semi permanen yang berada dibeberapa tempat di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, terkesan dibiarkan begitu saja, lantaran hingga saat ini keberadaannya masih tetap tak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum, Rabu (23/05/2018).
Hal itu disampaikan langsung Ketua Komunitas Monitoring dan Advokasi (KOMAD), Zaini Wer Wer. Ia mengatakan, bahwa pengadaan WC umum itu merupakan tahun anggaran 2016 dengan menelan anggaran cukup fantastis yang diambil dari anggaran APBD Kabupaten Pamekasan, namun hingga saat ini keberadaan WC umum tersebut masih tak bermanfaat adanya.
Seperti halnya yang berada di Areal Taman Monumen Arek Lancor Pamekasan dan Wisata Pantai Talang Siring.
"Maksud dan tujuan program tersebut bisa memberikan solusi kepada masyarakat yang lagi mau bab sewaktu ada di Areal Taman Monumen Arek Lancor. Tapi sayangnya, maksud dan tujuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) gagal dalam perencanaan dan penempatan program tersebut," kata Zaini.
Zaini menuturkan, bahwa kegagalannya itu terbukti dari terealisasinya program tersebut, yang hingga saat ini belom ditemukan manfaatnya bagi masyarakat umum (tak berfungsi).
"Artinya program tersebut hanyalah sebatas menghambur-hamburkan uang APBD, sehingga bisa dikatakan perencanaannya itu asal-asalan," tutur Zaini.
Lebih lanjut, Zaini menyampaikan, bahwa program WC umum yang direncanakan oleh DLH Pamekasan sangatlah lucu sekali modelnya, serba pas-pasan.
"Lagi pula masak program WC umum dengan model seperti itu di tempatkan di Areal Monumen Arek Lancor atau di jantung kota? Mungkin lebih pantas di taruk di kebun binatang atau di hutan aja sekalian dengan model yang seperti itu. Jujur kami sangat menyayangkan dengan adanya program tersebut yang tidak di manfaatkan oleh masyarakat, karena programnya tidak cocok atau tidak di butuhkan lagi oleh masyarakat," paparnya.
Dirinya menambahkan, mestinya Dinas terkait melakukan survei analisis serta kajian-kajian yang lebih berbobot lagi, agar programnya tidak sia-sia (mubaddir). (Faisol)