MEMO online, Sumenep - Dinas Pertanian, Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengusulkan pupuk bersubsidi untuk tahun 2018, sebanyak 28.217 ton.
Pengusulan pupuk bersubsidi tersebut, kuotanya sama dengan pengajuan tahun 2017, dan berdasarkan kebutuhan petani.
"Untuk musim tahun 2018 kuota pupuk bersubsidi telah kami usulkan ke pusat, jumlahnya sama dengan tahun 2017," kata Arif Firmanto, Kabid Sarpras dan Penyuuhan, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Kamis (7/12/2017).
Menurutnya, jumlah tersebut diyakini cukup untuk memenuhi kebutuhan para petani selama setahun di 2018, karena sesuai usulan yang tercantum Rencana Definitif Kelompok (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Dan kouta untuk tahun 2018, memang mengacu pada realisasi pupuk bersubsudi di tahun 2017, yang hingga akhir tahun realisasi pupuk bersubsidi jenis urea sekitar 17.115 ton atau 60,65 persen dari total kuota sebanyak 28.217 ton.
"Jadi, persediaan pupuk bersubsidi jenis urea masih tersisa 11.102 ton, karena yang telah terealisasi sebanyak 17.115 ton dari total kuota tahun ini," terangnya.
Dari jumlah tersebut, sambung Arif, pupuk bersubsidi dinilai cukup memenuhi kebutuhan petani dimusim tanam MH 1 tahun ini. Selain pupuk urea, masih ada persediaan pupuk jenis lain seperti SP-36, ZA, Phonska dan pupuk organik guna memenuhi kebutuhan tanaman para petani.
"Dari itu petani tidak perlu khawatir tidak mendapatkan pupuk. Pengadaan pupuk.aman," tegasnya.
Begitu juga pupuk jenis SP 36 dengan total kuota sebanyak 5.004 ton, baru terealisasi sebanyak 3.451 ton (68,96 persen), sisanya sebanyak 1.553 ton, ZA sebanyak 6.389 ton, terealisasi 4.249 ton atau 66,50 persen, tersisa 2.140 ton. Kuota Phonska sebanyak 6.292 ton, terealisasi 3.876 ton atau 61,60 persen, tersisa 2.416 ton, dan pupuk organik sebanyak 3.362 ton, terealisasi 1.028 ton atau 30,58 persen, dan tersisa 2.334 ton. (Ita/jun)