MEMOonline.co.id, Jember- Bupati Hendy Siswanto terus menyapa masyarakat Jember di berbagai acara, menyampaikan harapannya agar masalah kemiskinan dapat segera teratasi dan dilaporkan.
"Bupati Hendy meminta seluruh jajaran OPD dan Muspika di Kabupaten Jember untuk membantu mengatasi masalah kemiskinan," ujarnya.
Fokus utama adalah pada masalah data. Laporan dari desa dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) diharapkan dilakukan secara intensif, khususnya dalam melaporkan kondisi warga di lingkungan mereka.
Bupati Hendy mengakui bahwa data warga miskin di Jember masih belum sempurna. Untuk memperbaiki kualitas data tersebut, ia menekankan pentingnya pembaruan data secara rutin. "Kesempurnaan tidak pernah ada. Sering saya katakan, verifikasi faktual menjadi penting dan harus dilakukan secara berkala, mungkin dua atau tiga kali setahun," ucapnya di beberapa media sosial.
Namun, di Dusun Kapuran, Desa Grenden, Kabupaten Jember, terjadi ketidakakuratan data. Media ini menemukan banyak data yang 'salah kaprah' dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), yang seharusnya menjadi basis data utama bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesejahteraan sosial.
Menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, masih banyak warga yang layak menerima kesejahteraan namun tidak tercatat dalam DTKS. Beberapa nenek di Dusun Kapuran, Desa Grenden, Kecamatan Puger, belum mendapatkan perhatian, bahkan tidak ada tanggapan terhadap laporan warga terkait nenek Sunarti yang masih hidup tetapi tercatat sebagai meninggal dunia dalam data.
Camat Puger, Bagio, tidak memberikan tanggapan saat dihubungi melalui pesan WA, meskipun pesan tersebut telah terbaca.
Penulis : Zainal Arifin
Editor : Udiens
Publisher : Syafika Auliyak