Mendadak Heboh ! Ratusan Anggrek Vanda Limbata Tetiba Muncul di Bukit Toccen - Sumenep, Warga Diimbau Jaga Kelestarian

Foto: Bunga dari Anggrek Vanda Limbata
1611
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep- Warga Desa Beluk Kenek, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendadak heboh dengan fenomena unik dan langka yang terjadi di Bukit Toccen, desa setempat.

Pasalnya, ratusan tanaman anggrek jenis Vanda Limbata yang belakangan dikabarkan nyaris punah, tiba-tiba bermunculan di batang-batang pohon besar.

Anggrek spesies langka ini terlihat mencolok dengan warna khas ungu kecoklatan di atas pohon palasa yang banyak tumbuh di lembah - lembah bukit di pinggir jalan.

Arifin salah satu tokoh masyarakat Desa Beluk Kenek, mengungkapkan bahwa warga terkejut karena kemunculan anggrek vanda yang terjadi hampir bersamaan.

"Saya masuk hutan, ternyata di ketinggian pohon sudah banyak anggrek nempel disana. Saking banyaknya, di jalan setapak masuk hutan juga banyak. Warnanya ungu kecoklatan," ujarnya pada Jumat (9/8/2024).

Selama ini, Bukit Toccen dikenal sebagai salah satu habitat alami anggrek vanda endemik Pulau Madura, yang sempat dinyatakan nyaris punah beberapa tahun terakhir.

Oleh karenanya, Arifin mengajak masyarakat untuk menjaga kelestarian anggrek ini.

"Dulu sudah jarang ditemui anggreknya. Sekarang malah muncul banyak. Alhamdulillah masih ada. Kami ajak masyarakat untuk ikut menjaga. Karena ini aset hutan, jangan sampai punah," tambahnya.

Dwi Handayani, seorang pelestari anggrek Sumenep, menjelaskan bahwa anggrek Vanda Limbata dulunya hanya ditemukan di hutan Pulau Kangean dan kawasan perbukitan sisi utara Sumenep.

"Dengan munculnya ratusan anggrek limbata ini, mari kita lestarikan lagi. Jangan diambil, biarkan tetap ada di hutan. Anggrek vanda ini akan lebih berkembang jika hidup di hutan," ujarnya.

Fenomena ini telah menarik perhatian masyarakat, yang mulai berdatangan untuk melihat dari dekat keindahan anggrek endemik Sumenep tersebut.

Arifin menegaskan, "Kalau ada yang mau lihat bisa saya antar. Sepeda di parkir nanti jalan masuk ke hutan sekitar 500 meter. Syaratnya di sana hanya boleh melihat dan dilarang memetik."

Penulis     :   Alvian

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Jember- Tertangkapnya oknum LSM berinisial MRF yang menyamar sebagai wartawan dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh Unit Resmob...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Plt Camat Guluk-Guluk, Muhammad Sidqi, menanggapi dugaan praktik nepotisme di Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk,...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pemerintah Kabupaten Lumajang terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan publik dengan menghadirkan Sambat Bunda,...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Zaenal Syaifuddin, Kepala Desa Goreng Kecamatan/Kabupaten Lumajang, dikabarkan berurusan dengan Unit Tindak Pidana...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pemkab Lumajang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag), terus melakukan langkah dan upaya...

Komentar