Minta Maaf Langsung kepada Keluarga Almarhum KH A. Warits Ilyas, Imam Bakri Disambut dengan Senyum 'Khas' Mas Kiai

Foto: (Ist) KH Muhammad Ali Fikri ketika bersalaman dengan oknum pelaku penghina ayahandanya, yakni almarhum KH A Warits Ilyas
399
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep- Imam Bakri, pelaku yang menghina almarhum KH A. Warits Ilyas, akhirnya meminta maaf secara langsung kepada keluarga ulama kharismatik asal Pondok Pesantren (PP) Annuqayah Lubangsa Guluk-Guluk, Sumenep. Permintaan maaf ini diterima oleh salah satu putra almarhum, KH Muhammad Ali Fikri, pada Sabtu (24/8/2024).

KH Muhammad Ali Fikri, yang juga dikenal sebagai kakak dari KH Muhammad Salahuddin atau Ra Mamak, menyambut kedatangan Imam Bakri dengan senyum khasnya. Beliau sama sekali tidak menunjukkan kemarahan atau kebencian terhadap pelaku.

Imam Bakri datang dengan pengawalan aparat kepolisian dari Polres Sumenep dan didampingi aparatur Desa Lalangon, Kecamatan Manding. Puluhan alumni yang tergabung dalam Ikatan Alumni Annuqayah turut menyaksikan permintaan maaf tersebut.

KH Muhammad Ali Fikri beberapa kali berbicara kepada Imam Bakri dengan bahasa Madura yang halus dan penuh kebijaksanaan. Beliau menanyakan tentang keluarga Imam Bakri, hubungan pelaku dengan almarhum, serta motif dari komentar bernada penghinaan tersebut.

Imam Bakri mengakui kekhilafannya dan menyatakan bahwa ia terpengaruh oleh komentar orang lain di sebuah unggahan akun TikTok "Sumenep Menyala." Dia memohon maaf dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan serupa di masa mendatang.

KH Muhammad Ali Fikri berharap agar Imam Bakri bisa lebih membatasi diri dan tidak mudah terprovokasi untuk melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.

"Perlu membatasi diri, apalagi tadi Mas Bakri menyampaikan bahwa ia hanya terpengaruh, atau dalam bahasa Madura, 'gun ro’-noro’. Ini harus dipelajari dan diperbaiki," ujar KH Muhammad Ali Fikri dalam nasihatnya.

Beliau juga mengingatkan para santri dan alumni PP Annuqayah untuk senantiasa menjaga sikap dan perilaku yang baik di tengah masyarakat, mengingat para santri selalu dipandang sebagai orang yang terpelajar dan berakhlak mulia.

"Saya berterima kasih kepada para alumni yang dengan cepat menunjukkan kepeduliannya, serta kepada pelaku yang beritikad baik untuk meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi," tandas KH Muhammad Ali Fikri.

Penulis     :   Alumni

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Lumajang- Dugaan penyelewengan anggaran BUMDES Kalibendo Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang, terus meradang. Ungkapan ketua...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di wilayah Kepulauan Kangean dan...

MEMOonline.co.id, Surabaya- Citra kepolisian kembali tercoreng oleh tindakan keji seorang oknum anggota Polres Pacitan berinisial...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Naas dialami YP, seorang perempuan asal Dusun Kedungsepikul, Desa Gerobogan, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang....

MEMOonline.co.id, Sumenep- Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas dugaan penyimpangan dalam program Bantuan...

Komentar