Serap Aspirasi Masyarakat, Aba Syafi Paparkan Penguatan Sistem Demokrasi Indonesia

Foto : H Syafiuddin, anggota DPR/ MPR RI Fraksi PKB Dapil Jatim XI.
105
ad

MEMOonline.co.id, Bangkalan- Pentingnya peran aktif masyarakat dalam proses demokrasi perlu terus dipupuk. Terbaru, anggota DPR/ MPR RI Fraksi PKB Dapil Jatim Xl, H Syafiuddin menggelar serap aspirasi bertemakan Penguatan Sistem Demokrasi Indonesia di Kecamatan Socah, Bangkalan pada Rabu (21/8).

Dalam kegiatan itu, pria yang akrab disapa Aba Syafi mengatakan dalam penguatan demokrasi, masyarakat bisa terlibat aktif dalam mengawasi kebijakan pemerintah.

"Jadi perlu dipahami, bahwa demokrasi bukan hanya terjadi saat Pemilu atau Pilkada saja. Tapi masyarakat juga bisa terlibat dalam mengawasi kebijakan pemerintah ataupun dalam pembuatan kebijakan," ujarnya.

Menurut Syafi, hal-hal seperti itu perlu ditanamkan agar setiap masyarakat memiliki rasa demokrasi yang kuat. Sehingga, masyarakat mendapatkan pemahaman yang lebih dalam pada kondisi saat ini dan tantangan yang dihadapi oleh demokrasi di Indonesia.

"Sistem demokrasi kita ini akan terus berkembang sehingga harus diimbangi oleh pemahaman masyarakat tentang demokrasi tersebut, " imbuhnya.

Beberapa hal yang dinilai dapat menguatkan sistem demokrasi yakni adanya pendidikan politik,adanya transparansi di pemerintahan dan penguatan lembaga demokratis.

"Semua itu memiliki kontribusi dalam penguatan politik. Namun yang terpenting adalah pemahaman masyarakat dari tingkat bawah tentang sistem demokrasi, " Jelasnya.

Menurut Syafiuddin, masyarakat lapisan bawah atau grassroot memiliki kekuatan yang cukup kuat. Sehingga, penguatan sistem demokrasi perlu ditanamkan di semua kalangan terutama pada lapisan terbawah.

Sementara itu, di lokasi yang sama Ketua Dewan Syuro PAC Tanah Merah, KH Ahmad sekaligus sebagai pemateri kedua, mengatakan dalam pandangan Islam, demokrasi yakni mengakui otoritas agama atau Tuhan sebagai otoritas yang lebih tinggi daripada otoritas rakyat. Ini berarti bahwa kedaulatan Tuhan membatasi hak-hak rakyat.

  "Islam memiliki asas permusyawaratan (syura), yang berarti bahwa semua masalah yang dihadapi harus dibicarakan bersama. Al-Qur'an juga menyebutkan prinsip-prinsip demokrasi, seperti saling mengenal (ta'aruf), kerja sama (taawun), menguntungkan bagi masyarakat (maslahah), dan keadilan, "ungkapnya.

Dikatakan, dalam pandangan Islam, demokrasi harus berada di bawah payung agama, dan produk hukum dan kebijakan yang diambil tidak boleh keluar dari nilai-nilai agama. Rakyat diberi kebebasan untuk menyuarakan aspirasinya, dan pengambilan keputusan harus dilakukan dengan musyawarah.

Penulis     :   Julian

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

 
ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Jember- Salah satu yang paling dinanti-nantikan di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia HUT RI ke - 79 adalah karnaval....

MEMOonline.co.id, Jakarta- Ayuningtyas Wulandari atau biasa di panggil Ayu adalah seorang travel content creator asal Indonesia yang lahir di Jakarta...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Kasus memilukan terjadi di Desa Sepanjang, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Jawa...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Dugaan pungutan liar (pungli) oleh Event Organizer (EO) tunggal penyelenggaraan Madura Culture Fest 2 Sumenep 2024 sebesar...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang, Hertutik menyerahkan hadiah lomba Kelurahan Berseri Tingkat...

Komentar