Sukses Turunkan Angka Kemiskinan, Bukti Nyata Komitmen Bupati Fauzi Pada Kesejahteraan Masyarakat Sumenep

Foto: Bupati Fauzi pada moment menerima salah satu penghargaan
1181
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, membuktikan komitmennya dalam mengentaskan kemiskinan di wilayahnya.

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumenep, angka kemiskinan mengalami penurunan signifikan selama masa kepemimpinannya.

Program-program unggulan yang diusung Fauzi, seperti pemberdayaan ekonomi berbasis masyarakat, pelatihan keterampilan, serta peningkatan akses terhadap pendidikan dan kesehatan, menjadi kunci sukses dalam mengatasi permasalahan kemiskinan.

Selain itu, sinergi antara pemerintah daerah dengan berbagai sektor, termasuk dunia usaha dan masyarakat, turut mempercepat penurunan angka kemiskinan.

“Ini adalah hasil kerja keras bersama. Kami terus berupaya memastikan seluruh program tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat yang paling membutuhkan,” ujar Fauzi dalam keterangannya, Rabu (18/09/2024).

Keberhasilan ini juga didukung oleh peningkatan infrastruktur pedesaan dan kemudahan akses layanan publik yang semakin merata di seluruh wilayah Sumenep, baik di daratan maupun kepulauan. Pemerintah daerah juga aktif mengembangkan sektor ekonomi kreatif dan pariwisata lokal sebagai sumber pendapatan baru bagi masyarakat.

Dengan keberhasilan ini, Bupati Fauzi berharap dapat terus memperbaiki kualitas hidup masyarakat Sumenep dan menjadikan daerah tersebut sebagai salah satu contoh sukses penanganan kemiskinan di Jawa Timur.

“Pengentasan kemiskinan ini kita pikirkan bersama sama, jadi seluruh kebijakan pemerintah daerah selaras dengan DPRD Sumenep, karena DPRD Sumenep bagian dari fungsi pengawasan, dan mereka sudah mengawasi dengan benar,” kata Bupati.

Menurutnya, Kabupaten Sumenep secara angka kemiskinan sudah turun. Saat dirinya dilantik di bulan Februari 2021, angka kemiskinan di angka 20,55%, di tahun 2022 turun di angka 18,76% dan turun lagi ke angka 18,7% di tahun 2023.

“Jadi memang ada progres bertahap,  kecuali angka kemiskinan tidak turun, baru menjadi problem, yang artinya pemerintah daerah dan DPRD tidak bekerja,” ungkapnya.

Selain itu, semua kebijakan yang dilakukan, menurut Bupati berhasil, karena mampu menurunkan angka kemiskinan, dan Kabupaten Sumenep, merupakan satu satunya Kabupaten yang penurunan tingkat kemiskinannya baik.

“Kenapa saya sampaikan pemerintah daerah dan DPRD, selama saya menjabat selaras, karena seluruh kebijakan yang kita berikan berpengaruh kepada beberapa hal, seperti UHC, BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja rentan, bantuan pupuk gratis dan lainnya,” ujarnya.

Salah satu kebijakan yang dibuat antara pemerintah daerah dan DPRD tersebut, mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Sumenep 2,6%, di tahun 2022 naik 3,11%, dan tahun 2023 naik ke 5,35%.

“Apakah capaian tersebut dianggap tidak berhasil dalam pengentasan kemiskinan, karena untuk mencapai angka tersebut bukan pekerjaan yang mudah,” terangnya.

“Artinya kalau DPRD tidak mensupport pemerintah daerah, pasti capaian di atas tidak akan terjadi,” imbuhnya, sambil menikmati Singkong Rebus dan Segelas Teh hangatnya Setelah menikmati Singkong Rebusnya, dapurrakyatnews menanyakan tentang pengangguran terbuka di Kabupaten Sumenep.

“Jika kita bicara tentang pengguran terbuka, pengguran terbuka Kabupaten Sumenep saat ini paling rendah yaitu 1,78%,” jawabnya.

Jadi bisa dikatakan, segala sesuatu yang kita lakukan bersama-sama akan berhasil, dengan tempo 3 tahun. Misalnya investasi, Kunjungan Wisata, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) semua bergerak positif.

“Maka jangan melihat kemiskinan saja, kemiskinan kita turun, walaupun tidak bisa langsung signifikan,” ucapnya dengan mimik serius.

Dulu kita ada di nomor 2 tingkat kemiskinannya dan kita mampu naik ke peringkat 3. Kenapa penurunan angka kemiskinan kita tidak nampak, karena rank kita dengan peringkat nomor 4 dan 5 sudah jauh di atas kita.

Saat itu kita diangka 20,55% di tahun 2021, sedangkan Probolinggo lalu Kabupaten Tuban yang ada di atas kita sudah di angka 15% tingkat kemiskinannya.

“Saya tidak akan menoleh ke kanan dan ke kiri, dan tidak akan menyalahkan pemerintahan terdahulu, saya akan melihat ke depan. Apa yang diwariskan oleh pemerintahan terdahulu yang baik saya lanjutkan, yang kurang baik akan saya perbaiki,” pungkasnya.

Penulis     :   Alvian

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Poli Onkologi RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, termasuk...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melalui BKPSDM resmi mengumumkan hasil seleksi administrasi CPNS tahun...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Komunikasi dan Informatika terus mengembangkan Sistem Informasi Keselamatan...

MEMOonline.co.id, Bali- Di era digital yang semakin maju, kehadiran content creator menjadi salah satu pilar penting dalam dunia kreatif. Gussdian,...

MEMOonline.co.id, Sampang- S inisial (54), seorang perempuan warga desa Blu'uran, kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur...

Komentar