MEMOonline.co.id, Lumajang- Alokasi dana hibah ke sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur, saat ini menjadi sorotan utamanya di Desa Klanting Lumajang.
Buntut pernyataan Mendes Abdul Halim pada media, Agustus kemarin, jika pemeriksaan dirinya oleh KPK berkaitan dengan dana hibah Jatim tahun anggaran 2019 - 2022.
Data dihimpun media ini, untuk tahun 2022. Alokasi dari DPMD Jatim di tahun itu berupa Bantuan Keuangan Desa (BKD), 13 diantaranya merupakan desa di Kabupaten Lumajang/sebagai penerima, terbagi di 6 kecamatan.
Menjadi rumor hingga berurusan dengan pihak berwajib, khususnya di Desa Klanting pasca pengakuan kades setempat, yang mengatakan jika dirinya pernah di panggil oleh Unit Pidkor Satreskrim Polres Lumajang, sekira empat bulan lalu.
Konfirmasi ke Aipda Irwan Lukito Hadi S.H, Kanit Pidana Korupsi Satreskrim Polres Lumajang mengiakan, jika pihaknya tengah menangani dan saat ini ada pada tahap pengumpulan bahan keterangan.
"Masih Pulbaket dan mengumpulkan bukti-bukti," tulis Aipda Irwan, melalui pesan WhatsApp, semalam.
Penyampaian Hadi Sofyan Kades Klanting, berseberangan dengan statement Kanit Pidkor Polres Lumajang. Kades menuturkan jika pasca dirinya dipanggil, menurutnya sudah tidak ada apa-apa lagi, senada menyimpulkan jika telah selesai serta tak ada lagi masalah.
Bangunan, diduga tak sesuai dengan RAB. Lantaran sang kades kendatipun diperiksa, memastikan aman, bahkan ukuran bangunan di satu titik melebihi volume.
Bangunan fisik di Dusun Plandisari 2 titik berupa draenase dan irigasi, kemudian di Dusun Wringinsari berupa pavingisasi dan irigasi, dikatakan kades sebagai realisasi anggaran Pemprov Jatim sebesar Rp. 500 juta, digarap pada Desember 2022 lalu.
Satu saluran irigasi, rusak sehingga kini diperbaiki di luar batas masa perawatan, enam bulan terhitung sejak usai masa pembangunan.
"Mulai Jum'at kemarin, sudah diperbaiki. Mulai Jum'at, Sabtu. Jadi Jum'at itu sudah mulai diperbaiki untuk saluran irigasi tersebut, yang rusak. Jadi hanya satu titik. Intinya dalam tahap perbaikan mulai hari Jum'at sampai selesai," tutur kades pada media ini, pagi tadi.
Perihal sebab musabab kerusakan, kades berdalih saat tahapan pembangunan, bersamaan dengan musim penghujan. Ditambah penyangga bangunan, menurutnya dikeruk petani setempat dan menyikapi situasi itu, kades mengaku telah mengumpulkan para petani.
Diakhir statement, kades menyebutkan oknum, pasca ditanya runtutan awal mula, hingga anggaran Pemprov Jatim itu, teralokasikan ke desanya.
Penulis : Mas Her
Editor : Udiens
Publisher : Syafika Auliyak