Pedagang Pasar Tanjung Keluhkan Minimnya Tempat Ibadah di Pasar tradisional Jember

Foto: Gus Fawaid bersama pedagang pasar
1065
ad

MEMOonline.co.id, Jember- Sejumlah pedagang pasar tradisional menyampaikan keluhan mereka kepada calon bupati Jember nomor urut 02 Gus Fawait - Djoko, Jumat (11/10/2024).

Bukan tanpa alasan hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya retribusi tinggi, bangunan yang semakin usang, manajemen pasar yang buruk, hingga minimnya sarana ibadah.

Sementara itu. Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kabupaten Jember, Muhadi, mengatakan para pedagang pasar telah mengeluhkan kondisi ini kepada pemerintah setempat, namun sayangnya hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan diperbaiki.

Padahal waktu kampanye empat tahun lalu, mereka datang ke pasar dan berjanji bakal menata pasar, termasuk memperbaiki infrastruktur pasar seperti mandi cuci kakus (MCK) dan area parkir.

"Dulu ada Paslon yang datang ke pasar waktu kampanye Pilkada. Janjinya mau perbaiki pasar, tapi tidak ada perbaikan sampai sekarang," ucap Muhadi dalam acara deklarasi dukungan terhadap Paslon Gus Fawait - Djoko.

Muhadi berharap, tokoh yang akrab disapa Gus Fawait ini dapat memberikan perhatian serius dan menyelesaikan permasalahan di pasar tradisional jika berhasil terpilih menjadi Bupati Jember di Pilkada 2024.

"Kalau Gus Fawait saya yakin amanah. Kami mendukung Gus Fawait karena ada sebab, yaitu karena beliau punya visi misi untuk memperhatikan pasar, kalau Paslon di sebelah tidak ada," ujar Muhadi.

Gus Fawait, yang mendengarkan langsung keluhan pedagang terkait kondisi pasar yang sangat memprihatinkan, memastikan bahkan pihaknya akan menyelesaikan persoalan yang terjadi di pasar, terutama soal retribusi.

"Saya menjalankan pesan Pak Prabowo, bahwa sebagai pemimpin harus memperhatikan pedagang tradisional, karena mereka salah satu penyangga ekonomi. Makanya, saya pastikan retribusi akan turun 100 persen," tegasnya.

Selain itu, Gus Fawait juga memastikan bakal menata kembali manajemen pasar yang saat ini kurang optimal, termasuk membangun fasilitas ibadah yang representatif.

"Di samping berjualan cari nafkah, mereka juga ingin beribadah. Sangat disayangkan kalau tempat ibadah saja tidak ada, padahal Jember ini terkenal dengan kabupaten yang memiliki jumlah pesantren terbanyak se-Indonesia," pungkasnya.

Penulis    :   Zainullah

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Surabaya- SMA Labschool Unesa 1 turut berkontribusi dalam gelaran Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (KONASPI) XI yang...

MEMOonline.co.id- Bulan Oktober identik dengan peringatan Sumpah Pemuda. Pada tanggal 27-28 Oktober 1928 para pemuda dari berbagai penjuru Nusantara...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sumenep merasa terbantu dengan kebijakan Bupati Achmad Fauzi, yang...

MEMOonline.co.id, Jember- Ketidakjelasan pencairan subsidi bagi pedagang Pasar Baru Kencong semakin memanas ...

MEMOonline.co.id, Jember- Dalam rangka memperingati Hari Pengentasan Kemiskinan Sedunia, Cawabup Nomor Urut 2, Djoko Susanto melakukan plesiran ke...

Komentar