MEMOonline.co.id, Sumenep- Miris, nelayan di Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, harus membuang hasil tangkapan ikan mereka karena kekurangan es pembeku.
Kondisi ini terjadi akibat pabrik es yang ada di Masalembu tidak berfungsi optimal.
H. Mawen, seorang pengusaha ikan, mengungkapkan bahwa hasil tangkapan nelayan terbuang sia-sia karena tidak tersedianya es dalam jumlah yang cukup.
"Pabrik es di Masalembu tidak mampu menyediakan es secara maksimal," katanya.
Wakil Ketua Persatuan Nelayan Masalembu, Jailani, menanggapi situasi ini sebagai dampak dari minimnya fasilitas, terutama suplai listrik yang belum memadai di Pulau Masalembu.
“Jika percepatan PLN bisa segera direalisasikan, listrik yang memadai dapat digunakan untuk pengelolaan hasil tangkapan nelayan,” ujarnya.
Menurut Jailani, ketersediaan listrik akan membuat nelayan bisa mandiri dalam membekukan ikan, dan pabrik es batu juga bisa berproduksi maksimal. Hal ini penting untuk meningkatkan produktivitas masyarakat dalam kegiatan industri dan usaha produktif lainnya.
“Kalau kondisi seperti ini terus terjadi, jangan harap kesejahteraan nelayan tercapai. Malah mereka kesulitan karena kurangnya perhatian pemerintah. Tanggal 10 Oktober 2024 lalu, saya sudah menyampaikan kepada Kementerian KKP agar pemerintah tidak mengabaikan masyarakat pesisir dan pulau, serta mendorong percepatan PLN di Pulau Masalembu,” pungkas Jailani.
Penulis : Alvian
Editor : Udiens
Publisher : Syafika Auliyak