MEMOonline.co.id, Jember- Jalan Muhammad Fawait menuju kursi Bupati Jember mendapat rintangan, meski dukungan masyarakat kuat.
Belakangan ini, lawan politiknya melancarkan serangan yang tidak menyasar program atau visi-misi, melainkan isu-isu personal dan kampanye hitam.
Ketua Tim Pemenangan Gus Fawait-Djoko, Gogot Cahyo Baskoro, menyebut ada upaya sistematis untuk menjatuhkan kandidat dari kalangan santri ini.
"Isu-isu itu direkayasa secara masif, terstruktur, dan sistematis," kata Gogot dalam acara refleksi Hari Santri di Desa Sidomulyo, Senin (21/10/2024).
Gogot mengungkapkan, beberapa isu dipelintir untuk menciptakan citra negatif terhadap Gus Fawait, termasuk soal insentif guru ngaji yang disebut tertunda karena desakan tim kampanye lawan.
"Itu sama sekali tidak benar," tegasnya.
Menurutnya, ini adalah strategi lawan untuk menggagalkan cita-cita Gus Fawait menjadi bupati.
Meski begitu, tim kampanye Gus Fawait-Djoko tetap optimis dan fokus mengajak masyarakat mendukung Paslon nomor 2 pada pemungutan suara 24 November 2024.
"Kami akan melawan dengan cara yang baik dan santun," tambah Gogot.
Dalam kesempatan yang sama, Gus Fawait menegaskan serangan personal tidak memengaruhi fokusnya dalam berkampanye.
"Kalau kita diolok-olok, dihina, difitnah, kita senyumin saja, kita selawatin saja," ujarnya sambil tersenyum. Fawait juga percaya, jika terpilih, keberhasilannya akan membawa perubahan positif bagi Jember, termasuk kalangan pesantren.
"Kalangan santri pernah memiliki presiden, Gus Dur. Tapi Jember belum pernah punya bupati dari kalangan santri. Insya Allah tahun depan sudah ada," tutup Gus Fawait.
Penulis : Zainullah
Editor : Udiens
Publisher : Syafika Auliyak