MEMOonline.co.id, Lumajang- Ketua KPU (Komisi Pemilihan Umum) Lumajang Henariza Febri Admaja dilaporkan ke DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu).
Hal tersebut muncul kepermukaan, hingga ke redaksi memoonline.co.id, Selasa (10/12/2024).
Bukan tanpa sebab, laporan tersebut berdasarkan peristiwa yang terjadi pada 21 November kemarin, di Perum Grand Zam-zam Desa Labruk Lor, Kecamatan/Kabupaten Lumajang.
Tak tanggung - tanggung, laporan tersebut dihimpun media ini, ditandatangani perangkat desa setempat, Mashudi RT 06 RW 01, pada 26 November bulan kemarin.
Mengatasnamakan warga, Mashudi meluapkan kekecewaan. Menyampaikan pengaduan resmi terkait dugaan pembuatan asusila yang melibatkan pejabat (Ketua KPU-red).
Menimbulkan keresahan, warga dilingkungan setempat.
Information dihimpun, waktu itu terjadi peristiwa penggerebekan. Sumber terpercaya pada media ini menyampaikan, Henariza Febri Admaja digrebek saat tengah bersama seorang perempuan inisial 'L' oknum dilingkup internal Bawaslu Lumajang.
"Perbuatan tersebut telah merusak ketentraman dan kepercayaan masyarakat terhadap tokoh yang seharusnya menjadi panutan," ungkap Mashudi dikutip dari surat laporan berhasil dihimpun.
Penggerebekan terjadi dikediaman Henariza Febri Admaja sendiri. Ada beberapa tuntutan warga dalam surat yang dilayangkan ke DKPP, diantaranya:
1. Memohon kepada DKPP untuk mengadili atas perbuatan amoral Ketua KPU dan staf Bawaslu Lumajang, yang melakukan tindakan asusila sesuai aturan perundang-undangan.
2. Melakukan penyelidikan secara menyeluruh dan transparan demi keadilan dan ketentraman lingkungan.
"Kami tidak mau lingkungan kami dikotori perbuatan amoral oleh Ketua KPU Labu Lumajang yang dilakukan berulang - ulang dengan pengintaian rekaman CCTV dan penggerebekan tertangkap tangan oleh warga disertai video penggerebekan," ungkap Mashudi, mengutip tuntutannya poin ke tiga.
Sebagai tambahan bukti awal, lebih jauh Mashudi menyampaikan telah menyertakan tandatangan dukungan dari warga yang merasa terganggu dengan situasi tersebut.
Terpisah, Ketua KPU Lumajang Henariza Febri Admaja, dihubungi media ini nampak tak bergeming.
Disapa melalui pesan WhatsApp, diminta untuk meluangkan waktu menanggapi adanya peristiwa tersebut, hingga berita ini ditayangkan nampak bungkam.
Penulis : Tim/redaksi
Editor : Udiens
Publisher : Syafika Auliyak