Sajak Tentang Kematian, Membuka Pintu Awal Tahun 2025 yang Menyedihkan

Foto: Ilustrasi google
84
ad

MEMOonline.co.id, Jakarta- Sajak tentang kematian-di tengah kesedihan- telah membuka pintu awal tahun 2025 bagi seorang penyair yang belakangan ini gemar bergumul dengan kesakitan dan penderitaan.

Penyair dan Sastrawan Angkatan 80-an, Pulo Lasman Simanjuntak (63) mencoba mengangkat dua buah sajak yang "memotret" bahwa kematian akan tiba kepada siapa pun mahluk ciptaan Tuhan.

Jadi pertanyaan, giliran siapa akan turun ke dunia orang mati ?

Entah tahun-tahun berlalu, ataukah sepanjang tahun 2025 ini.Kita tak tahu, karena hidupmu seperti uap yang sebentar kelihatan, lalu lenyap.

Penyair membayangkan tubuh ini akan kaku, dingin, dan mengeras.Lalu dimasukkan ke dalam peti mati, atau dibalut kain kafan yang lusuh karena bercampur dengan tanah merah.

Di bawah kuburan yang sunyi membantu, ia akan 'tidur' -ditemani suara binatang liar dalam tanah-sampai dibangkitkan pada kedatangan Tuhan.

Duka cita yang sungguh mengerikan.Namun, harus dihadapi dengan ketabahan.

Sajak

Pulo Lasman Simanjuntak

RUMAH DUKA, SAJAKKU MENGALIRKAN GENANGAN AIR MATA

rumah duka di sini sajakku mengalirkan genangan air mata

sepi terkunci rapi di sudut ruangan bunga mawar putih berbaris tegak semerbak bau kematian

jasadnya perkasa terbaring dingin wangi peti mati diawetkan untuk satu abad

tanpa suara koor gereja terjebak pada kesaksian memanjang kadang menjemukan

ia lelaki pekerja keras, katamu punya karakter bipolar menggenapi perkawinan ganjil

masa lalunya membentur ribuan cerita keluh kesah persungutan padang pasir untuk dikremasi

kemana gerangan khotbah pandita, tanyamu lagi ditebar sejak sianghari menyanyikan penghiburan bertubi-tubi sampai menembus tubuh penyakitan sudah dibakar iman yang tak bertumbuh dan berakar

konon kata penyanyi berjanggut putih; ia mati semalam kurang air garam kurang asupan vitamin kurang suntikan protein

oi, rumah duka di sini sajakku mengalirkan genangan air mata agar kami semua para pelayat ingat giliran siapa turun perlahan (pasti!) ke dunia orang mati

sunyi abadi terasing sampai kami dibangkitkan menjemput Tuhan kekal di awan

Rumah Duka RS.Fatmawati Jakarta Selatan, Sabtu malam 28 Desember 2024

MENUJU KUBURAN TANPA KEMATIAN

menuju kuburan pinggir jalan tanpa kematian hanya gelisah berputar pada otak belakang

amarahku mengeluarkan darah

di atas ranjang terdengar suara para dewa kejijikan

bertengkar keras ataukah tanpa membawa pisau belati sejak pagihari

perkawinan ini hanya persungutan sekian tahun jadi sunyi menahun

ayo, kita bergegas berangkat tancap gas berdiri di atas tanah merah mengangkat matahari lembut sekali

sehingga kita mengerti maut dan karakter diri dapat diselesaikan dengan rukun persaudaraan

terpisah antar benua terbang mengerikan sakit dan penderitaan diselesaikan dengan mata uang

TPU Tanah Kusir, Jakarta, Rabu, 1 Januari 2025.

Penulis     :   Pulo Lasman Simanjuntak

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sampang- Pantai Lon Malang yang terletak di desa Bira Tengah, kecamatan Sokobanah, kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur menjadi...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo, memutasi AKBP M. Zainur Rofik S.I.K dari jabatan...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Dugaan praktik pemotongan dana pada program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten Sumenep semakin...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Peristiwa tragis terjadi di Desa Kacongan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, pada Kamis (2/1/2025) pukul 13.00...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Direktur Utama RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, dr. Erliyati, menutup tahun 2024 dengan berbagai capaian, seperti kemudahan...

Komentar