Usut Tuntas! Ratusan Demonstran di Surabaya Desak Polri Selidiki Dugaan Korupsi Jokowi

Foto: Tim
34
ad

MEMOonline.co.id, Surabaya- Ratusan demonstran dari Gerakan Arek Suroboyo (GAS), gabungan komunitas ojek online, buruh, mahasiswa, dan warga Surabaya serta Sidoarjo, berunjuk rasa di depan Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) pada Jumat, (7/2/2025).

  Mereka menuntut pengusutan tuntas dugaan kasus Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang melibatkan mantan Presiden Joko Widodo dan keluarganya.

Para demonstran, yang sebagian besar mengenakan atribut GAS,  menyampaikan tuntutan tegas terkait sejumlah kasus dugaan korupsi yang mereka sebutkan,  termasuk dugaan keterlibatan keluarga Jokowi dalam kasus proyek infrastruktur,  seperti proyek BPMKS,  korupsi di PT Trans Jakarta,  dugaan penyelewengan dana KONI,  kasus korupsi di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA),  proyek Blok Medan,  dugaan korupsi terkait rekomendasi tas bansos di Sritex,  dan kasus pengurangan denda PT SM yang terlibat pembakaran hutan.

  Daftar panjang dugaan korupsi tersebut menjadi sorotan utama demonstrasi ini.

Koordinator aksi, Yusak, dalam orasinya menyampaikan kecaman keras terhadap kondisi ekonomi masyarakat yang semakin sulit sementara dugaan korupsi besar terus terjadi.

  Ia mengecam  ketidakadilan yang dirasakan masyarakat,  dimana mereka yang dianggap berkuasa hidup bergelimang harta sementara rakyat kecil hidup dalam kesulitan.

 "Teman-teman, saudara-saudara, masyarakat ini kelaparan, tetapi mereka yang berkuasa malah merongrong dan merusak tatanan," teriak Yusak di hadapan massa.

Yusak juga menyoroti  apa yang dianggap sebagai ketidakadilan sistemik,  dimana menurutnya,  rakyat hanya diingat saat pemilu,  diberi sedikit uang,  kemudian diabaikan setelahnya.

  "Lima tahun sekali kita dibeli dengan uang, kita dimiskinkan, tetapi mereka masih asyik berkuasa,"  ujarnya dengan nada penuh amarah.

  Ia kemudian menyerukan perlawanan terhadap apa yang disebutnya sebagai ketidakadilan tersebut.

  "Hanya satu kata yang harus kita ucapkan: Lawan!"

Demonstrasi ini juga menyerukan agar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kembali menjadi polisi rakyat yang independen,  berpegang teguh pada konstitusi,  dan menegakkan hukum tanpa pandang bulu.

  Mereka mendesak agar semua kasus dugaan korupsi, termasuk yang melibatkan mantan pejabat tinggi negara,  diusut secara transparan dan tuntas.

  Seperti diketahui, aksi ini menimbulkan kemacetan lalu lintas di sekitar Polda Jatim dan dijaga ketat oleh aparat kepolisian untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

  Hingga saat ini belum ada tanggapan resmi dari pihak Polda Jatim terkait tuntutan para demonstran.

  Namun,  aksi ini menunjukkan gelombang protes yang signifikan dari masyarakat terhadap dugaan korupsi dan ketidakadilan yang terjadi.

Kami tidak akan berhenti sampai para koruptor, termasuk yang berada di lingkaran kekuasaan sebelumnya, diadili sesuai hukum yang berlaku," pungkasnya.

Penulis     :   Mas Her

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep menyerahkan penetapan pemenangan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati terpilih...

MEMOonline.co.id, Lumajang- LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) DPC Kabupaten Lumajang, menerima data RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok)...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa Pilkada 2024 yang diajukan pasangan calon (Paslon) 01, Ali Fikri -...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Dugaan tambang pasir illegal di Kabupaten Lumajang kembali mencuat. Masyarakat meminta, aparat penegak hukum menindak...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Optimalisasi penunjang sarana dan prasarana sektor pertanian terus dilakukan di lingkup desa di Kabupaten Lumajang Jawa...

Komentar