Terjang Badai Demi Nyawa, Perjuangan Nakes Sumenep Selamatkan Ibu Melahirkan Patut Diapresiasi

Foto: Perjuangan Nakes Sumenep Selamatkan Ibu Melahirkan Ditengah Hempasan Badai
91
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep- Dedikasi tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas Gayam, Kabupaten Sumenep, kembali diuji.

Mereka nekat menerjang badai dan cuaca ekstrem demi menyelamatkan seorang ibu yang hendak melahirkan di kepulauan Sumenep.

Tim medis berangkat dari Pelabuhan Gayam menuju Pelabuhan Dungkek pada Senin malam (24/3/2025) untuk merujuk pasien ke rumah sakit di daratan utama.

Dalam perjalanan penuh risiko ini, pasien dalam kondisi terbaring dengan infus terpasang.

Aksi heroik mereka viral di media sosial, mengundang banyak apresiasi dari masyarakat.

Kadinkes Sumenep: Dedikasi Tinggi, Perlu Langkah Strategis

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep, drg. Hj. Ellya Fardasah, M.Kes, mengapresiasi perjuangan tim nakes yang tanpa pamrih bertaruh nyawa demi keselamatan ibu dan bayi.

"Kami sangat mengapresiasi dedikasi mereka yang tetap memberikan pelayanan maksimal meski dalam kondisi cuaca ekstrem. Namun, kami juga perlu langkah strategis agar kejadian serupa bisa diminimalisir," ujarnya, Selasa (25/3/2025).

Dinkes Sumenep sebenarnya telah menyediakan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) bagi ibu hamil dari kepulauan yang mendekati persalinan.

Namun, masih banyak masyarakat yang enggan melakukan rujukan dini.

"Edukasi dan motivasi sangat diperlukan agar mereka memahami pentingnya keselamatan ibu dan bayi," tegasnya.

Ia juga mengimbau tenaga medis untuk selalu berhati-hati dalam bertugas, terutama di tengah kondisi cuaca yang sulit diprediksi.

Perjalanan Dramatis di Tengah Laut

Kapal motor yang membawa pasien berangkat dari Pelabuhan Gayam pada Selasa (25/3/2025) pukul 05.50 WIB dan tiba di Pelabuhan Dungkek pukul 07.45 WIB.

Perjalanan ini dikawal oleh empat anggota Pokmas Peduli Sosial, yakni Ach Rasidi, Misbakhul Munir, Eko Fernanto, dan Irwan, serta Kepala Desa Nyamplong, yang mendampingi pasien dari desanya.

Sedangkan tim medis yang bertugas terdiri dari Bidan Maulida (Ida), Bidan Ika Ayu (Ika), dan dr. Imam Mukhlis.

Demi menjaga kestabilan kapal di tengah gelombang tinggi, tim Pokmas menggunakan dua mesin sekaligus agar perjalanan tetap aman.

Dedikasi yang Patut Dicontoh

Aksi heroik tim medis ini membuktikan bahwa pelayanan kesehatan di kepulauan masih membutuhkan perhatian lebih besar, baik dalam hal transportasi, edukasi masyarakat, maupun kesiapan tenaga medis.

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya koordinasi antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat agar nyawa ibu dan bayi bisa terselamatkan tanpa harus melalui perjalanan penuh risiko.

Penulis     :   Alvian

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Plt Camat Guluk-Guluk, Muhammad Sidqi, menanggapi dugaan praktik nepotisme di Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk,...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pemerintah Kabupaten Lumajang terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan publik dengan menghadirkan Sambat Bunda,...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Zaenal Syaifuddin, Kepala Desa Goreng Kecamatan/Kabupaten Lumajang, dikabarkan berurusan dengan Unit Tindak Pidana...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pemkab Lumajang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag), terus melakukan langkah dan upaya...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Dugaan praktik nepotisme dalam pengisian perangkat desa di Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk - Guluk, dan Desa Gadu...

Komentar