![](/img/full/?file=1529328833-balita.jpg)
MEMOonline.co.id, Batu – Sungguh malang nasib lima balita, yang ditinggal begitu saja di sebuah rumah kontrakan di Dusun Caru, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, kota Batu, Jawa Timur.
Pasalnya, lima balita yang merupakan anak dari Muhammad Budiono (30), yang ber E-KTP, RT 02 RW 01 Desa Kandangrejo, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan, ditelantarkan begitu saja, dan sudah sekitar empat hari tidak dikasih makan.
Akibatnya, mereka hanya bisa menangis lantaran kelaparan dan tidak bisa merayakan lebaran seperti teman-teman lainnya.
Beruntung tangisan lima balita tersebut didengar oleh warga sekitar, yang langsung memberikan pertolongan, dengan cara memberikan makanan.
Sementara bagi balita yang masih membutuh air susu ibu (ASI), warga langsung memberinya susu.
Kepala Dusun Caru, Desa pendem, Sukamto Catur Prasetyo, mengatakan lima balita saat ditolong oleh warga dalam kondisi meprihatinkan, rumah dalam kondisi kumuh, sementara bayi dan balita dalam kondisi lusuh.
“Kemarin malam itu warga sekitar situ, mendengar tangisan bayi dan anak-anak yang tidak ada henti-hentinya. Sehingga warga sekitar situ mendatangi lokasi, dan ternyata ditemukan lima anak balita dalam kondisi memprihatinkan, anak-anak dalam kondisi lusuh dan rumah kumuh, bau yang tidak sedap,” kata Sukamto, saat ditemui di rumahnya, Senin (18/6/2018) sore.
Mendapat laporan warga itu, dirinya langsung menghubungi orang tuanya melalui HP, namun ternyata Hp nya dalam kondisi mati, Agar tidak terjadi apa-apa, akhirnya warga sepakat untuk melaporkan kasus penelantaran anak ke kantor polisi dan dinas sosial kota Batu.
“Malam itu lima balita itu langsung diboyong oleh warga ke rumah saya untuk diselamatkan dan mendapatkan asupan makanan, warga sekitar beramai-ramai memberikan makanan, itu kayaknya sudah emapat hari ditinggal orang tuanya,” jelasnya.
Kata dia, pada tengah malam kemarin orang tuanya tiba-tiba datang, Budi orang tua korban dihadapan warga mengaku menelantarkan anak itu karena pikirannya kalut, pusing karena istrinya lagi kondisi sakit.
Dimata warga, kata Sukamto, Budi kerap meninggalkan anak-anaknya, Budi yang ber E-KTP, RT 02 RW 01 Desa Kandangrejo, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan, itupun oleh warga dinilai sebagai keluarga tertutup tanpa mau sosialisasi dengan warga sekitar.
Sehingga, mengenai status pekerjaannya (apakah dia pengangguran atau tidak warga) tidak satupun warga yang tahu.
“Bahkan dimintai indentitas selalu mengulur-ngulur, sepertinya selalu ada yang ditutupi. Hingga Ketua RT berencana mau mengusirnya,” terangnya.
Sementara itu Kepala dinas Sosial kota Batu Bambang Kuncoro mengatakan terbongkarnya kasus penelantaran lima balita itu bermula dari tangisan bayi dan anak-anak yang tidak ada hentinya, karena merasa haru akhirnya warga menolongnya.
“Kelima-anak-anaknya itu ditinggal sendirian selama empat hari, orang tuanya hanya sekali-kali, jarang dirumah, balita itu ditinggalkan begitu saja, tanpa ada orang tuanya yang merawatnya, Alhamdulillah warga Caru disini sangat peduli sehingga mereka mau mengasuhnya,” kata Bambang kuncoro.
Dihadapan Bambang, Wakikota Batu Dewanti Rumpoko, Petugas Polsek Junrejo, Budi mengaku kilaf atas perbuatannya. Bambang juga menyampaikan lima anak yang diteklantarkan itu yang paling besar berumur 5 tahun dan yang bayi berumur satu bulan.
Lima anak itu sekarang, lanjut dia sudah diadopsikan kepada orang lain, anak pertama diadopsi di pondok pesantren sedang anak ke dua dan ketiga sekarang diadopsi oleh warga sedang anak ke empat dan kelima diasuh oleh saudaranya.
Meski demikian Dinsos tetap melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap lima balita yang diadopsi oleh orang lain. (Risma/diens)