Soal Beredarnya Pamflet Paslon Pilgub Catut Organisasi Ekstra Kampus, Begini Kata Kader HMI Cabang Jember

Foto: Heri Susanto salah satu Alumni HMI
1538
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep - Mendekati pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur beredar pamflet pasangan calon yang mencantumkan tiga lambang organisasi ekstra kampus.

Pamflet yang bertuliskan dukungan pada pasangan Syaifullah Yusuf-Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri atau lebih dikenal dengan Puti Guntur Soekarno itu menyebar di masyarakat melalui media sosial, seperti Facebook dan Whatsapp.

Dalam pamflet tersebut tercantum lambang tiga organisasi ekstra kampus, salah satunya organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Selain itu dalam pamflet yang bertuliskan "Perhimpunan Pemuda dan Mahasiswa Madura" itu juga terpampang foto Pasalon Gus Ipul-Puti. Bahkan dalam pamflet itu juga bertuliskan dukungan untuk memenangkan pasangan calon nomor urut dua. Hingga kini belum diketahui siapa yang membuat termasuk yang menyebarkan pertamakalinya.

Menanggapi hal Heri Susanto salah satu Alumni HMI menyayangkan pencatutan lambang organisasi kampus, seperti HMI. Baginya HMI bukanlah organisasi yang harus terjun ke politik, juga bukan partai praktis.

"Sesuai AD/ART, HMI berfungsi sebagai organisasi mahasiswa, juga berfungsi sebagai organisasi kader tertera dalam BAB 1V, pasal 7 dan pasal 8, jadi saya sangat menyayangkan ketika ada pamfled seperti yang beredar luas di sosial media itu," kesalnya.

Alumni HMI Cabang Jember Komisariat Fisipol itu melarang keras tim pemenangan maupun relawan mencantumkan lambang organisasi kampus, khususnya HMI.

Baginya, tindakan itu termasuk salah satu tindakan politik sporadis yang tidak patut ditiru. Namun, dirinya tidak melarang kader ataupun alumni HMI untuk terjun didunia politik.

Dengan begitu kata Heri, pencatutan lambang organisasi itu harus diluruskan bersama. Karena bisa memperjelek citra organisasi kedepan.

"Saya berharap kepada rekan-rekan, siapapun yang menjadi tim mari kita luruskan persoalan ini,  agar organisasi kemahasiswaan tidak menjadi polemik atau dalang politik, lebih-lebih di cagub ini.  Kita harus bisa membedakan antara kader dan alumni, silahkan berpolitik dan mendukung paslon manapun, akan tetapi jangan sebut organisasi yang dibangun secara independensi," Pungkasnya Heri susanto. (Ita/diens)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Lumajang- Optimalisasi penunjang sarana dan prasarana sektor pertanian terus dilakukan di lingkup desa di Kabupaten Lumajang Jawa...

MEMOonline.co.id, Sampang- H inisial, pelaku pembunuhan terhadap inisial Y beberapa waktu lalu di desa Bapelle, kecamatan Robatal, kabupaten Sampang,...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Polisi terus mendalami motif pembunuhan di Jalan Raya Klakah Desa Mlawang tepat di seberang jalan SPBU Klakah Minggu dini...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Sejumlah proyek hasil Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Jawa Timur 2024 di Kabupaten Sumenep diduga tidak memiliki prasasti...

MEMOonline.co.id, Lumajang- LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) bersurat ke Dinas Ketahanan Pangan Pertanian Kabupaten Lumajang Jawa Timur, Senin...

Komentar