SK Bupati Tak Turun, Korban Gempa Bumi di Batuputih Belum Terima Bantuan

Foto: Ilustrasi gempa bumi
893
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep - Bantuan Tidak Terduga (BTT) yang biasa dikeluarkan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, untuk korban bencana alam seperti pada korban gempa bumi di Kecamatan Batuputih, hingga saat ini belum bisa direalisasikan.

Sebab, hingga saat ini bantuan yang bersumberkan dari APBD tingkat II itu masih dalam proses.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih menunggu surat keputusan (SK) tanggap darurat dari Bupati.

"BTT tidak bisa dimanfaatkan kalau tidak ada surat yang berkenaan dengan tanggap darurat. Kalau SK sudah ada, kami akan langsung mengajukan pencarian anggaran BTT itu," kata Abd Rahman Riadi, Kepala BPBD Sumenep, Selasa (26/6/2018).

Menurutnya bantuan yang telah tersalurkan berupa sembako dan tenda. Tenda pengungsian yang tersalurkan sebanyak delapan unit. Selain itu pemerintah daerah juga telah membuat dapur umum. Sehingga bisa dimanfaatkan untuk memasak setiap hari.

Guna memastikan kesehatan mereka, pemerintah daerah juga telah menyediakan pos kesehatan. "Kami juga menyediakan pos logistik, itu untuk mencatat bantuan dari pihak lain, baik dari masyarakat, swasta dan partai politik. Kemudian sudah kami sediakan air bersih," jelasnya.

Guna memaksimalkan renovasi rumah korban gempa, pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah perusahaan perbankan dan BUMN.

"Dari PT Garam sudah merealisasikan bantuannya berupa semen beberapa waktu lalu. Selain dari PT Garam, Insya Allah dari perbankan juga akan memberikan bantuan karena kami menyurati sejumlah perbankan. Kami minta material bangunan, seperti genteng, pasir, batu dan lain sebagainya," ungkapnya.

Hasil pendataan sementara, kebutuhan semen untuk membangun rumah warga dan fasilitas umum lain yang rusak sudah cukup. Selain dari pihak swasta, PT Garam (Persero) membantu hingga 1.100 sak. "Namun kebutuhan material bangunan lainnya seperti batu, paku, genteng dan lain-lain masih belum ada, material-material itu sangat dibutuhkan," jelasnya.

Rabu, 13 Juni 2018 warga Sumenep digoncang gempa bumi dengan kekuatan 4,8 skala richter. Akibat bencana alam itu puluhan bangunan baik rumah dan fasilitas umum mengalami kerusakan. Diprediksi kerugian material mencapai Rp 400 juta. (Ita/diens)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, membuktikan komitmennya dalam mengentaskan kemiskinan di wilayahnya. Berdasarkan data...

MEMOonline.co.id, Jakarta- Rapat pleno perdana Pengurus PWI Pusat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) digelar di Jakarta pada Rabu (18/9/2024), tepat...

MEMOonline.co.id, Sampang- Jajaran Polres Sampang menangkap seorang pria berinisial IK (49), warga Paonjenan Timur, Kecamatan Batu Marmar, kabupaten...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, meresmikan Graha Wiyata MAN Sumenep pada Selasa...

MEMOonline.co.id, Bogor- Jajaran Direksi Perumda Air Minum Tirta Kahuripan menyapa para pelanggan teladan di Kantor Pusat Perumda Air Minum Tirta...

Komentar