MEMOonline.co.id, Sumenep – Sungguh sangat ironis apa yang dilakukan Politisi Partai Demokrat, yakni Moh Hanafi, yang terhadap rekan kerjanya sendiri di gedung DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (11/7/2018).
Pasalnya, politisi Partai Demokrat asal kepulauan ini, tidak sungkan mengkritisi kinerja rekan kerjanya sendiri, ditempat ia bekerja sebagai wakil rakyat.
Bahkan, politisi Demokrat yang sekaligus menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sumenep ini, menganggap rekan kerjanya (anggota DPRD red) tidak maksimal dalam menjalankan tugasnya.
Terbukti, saat sidang paripurna dengan agenda pandangan umum fraksi terhadap nota penjelasan Bupati Sumenep, terhadap Raperda tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD 2017, pada hari ini banyak yang datang terlambat.
Akibatnya, sidang yang awalnya dijadwalkan pada pukul 09.00 Wib baru dimulai (kuorum) pada pukul 10.30 Wib.
"Ini tidak hanya terjadi sekali dua kali. Sudah menjadi kebiasaan anggota dewan. Ini menunjukkan anggota tidak menjaga kedisiplinan dan tidak menjaga marwah DPRD," kata Hanafi.
Padahal kata Hanafi, tahun ini cukup banyak agenda kegiatan yang akan dilakukan. Setelah sidang paripurna, ada beberapa kegiatan, diantaranya pembahasan KUA PPAS dan perubahan APBD 2018.
Hanya saja, dia tidak tau pasti penyebab ketidak disiplinan anggota dewan. Sebab, sambung Hanafi, anggota DPRD sudah terbiasa tidak tertib.
"Apakah mereka sibuk mengurus administrasi pencalegan (2019) atau karena memang terbiasa tidak masuk," tegasnya.
Sementara saat disinggung penyebab ketidak disiplinan karena faktor tidak adanya Badan Kehormatan (BK) DPRD. Hanafi mengaku bisa saja menjadi salah satu penyebab anggota dewan kurang bertanggung jawab terhadap tugasnya.
"Diantaranya memang karena DPRD ini sampai saat ini tidak memiliki BK. Tetapi, ada dan tidaknya BK kembali kepada tanggung jawab masing-masing. BK ini hanya bagian kecil saja," pungkasnya. (Ita/diens)