MEMO online, Makassar – Lantaran stok elpiji 3 kg di daerahnya langka, karena tidak ada pasokan, warga Kelurahan Sudian, rela berjalan sejauh 3 km demi mendapatkannya lpj ukuran melon.
Warga sudiang berjalan sejauh 3 km ke Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, yang jaraknya sekitar 3 km.
"Sudah hampir satu bulan kami kesulitan mendapatkan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram. Tabung ini sangat langka," kata Rahkmadhiny, salah satu warga perumahan Asri 3 Sudiang.
Bahkan hampir disemua agen pertamina dan para penjual pengecel, gas elpiji 3kg terlihat banyak yang kosong.
Oleh karenanya, warga Sudiang rela berjalan jauh, demi membeli gas elpiji ukuran 3 kg, meski harganya berkisara antara Rp 25 ribu sampai 30 ribu.
Harga tersebut, mengalami kenaikan dua kali lipat dibanding saat pasokan tabung masih normal.
Sementara Rahim, salah satu Ketua RT Kelurahan Sudiang mengaku prihatin dengan kondisi yang terjadi di desanya. Pasalnya, saat kemarau tiba, warga Sudiang kesusahan mendapatkan air. Namun saat memasuki musim hujan, malah tabung yang mengalami kelangkaan.
"Saat musim hujan, air sudah dekat, tapi tabung gas lagi tidak dekat kodong. Jangan sampai kasus ini larut dan membuat warga kurang mampu menjerit," katanya.
Rahim curiga, kelangkaan tersebut disebabkan adanya oknum yang menimbun tabung gas. Apalagi, pemerintah mengaku, tidak pernah melakukan pengurangan pasokan. (Ciswandi M/diens)