MEMOonline.co.id, Sumenep – Sebagaimana kita semua tahu, kewajiban seorang dosen dalam perguruan tinggi adalah tri dharma, yang salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat.
Sehingga pada kesempatan kali ini, tri dharma seorang dosen dalam melakukan pengabdian masyarakat, adalah menggelar pelatihan, menaikkan nilai ekonomis limbah non organik di Desa Karanganyar, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep.
Tim pengabdian masyarakat Universitas Wiraraja melakukan pelatihan pemanfaatan limbah non organik untuk mencegah kerusakan lingkungan di Desa Karanganyar, adalah membuat produk unggulan berbasis produk budaya, berupa kerapan sapi untuk mengambil peluang adanya Visit Sumenep 2018.
"Sampai saat ini limbah non organik di Desa Karanganyar belum termanfaatkan dengan baik, oleh karena itu, kami dari tim pengabdian masyarakat Universitas Wiraraja berusaha untuk menciptakan produk unggulan berbahan dasar limbah non organik yang dulunya sampah menjadi berkah guna meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Karanganyar,” kata Dwi Deshariyanto, MT. Selaku ketua pelaksana kegiatan itu, Kamis (19/7/2018).
Dikatakan, kegiatan tersebut terdiri dari pelaksanaan sosialisasi, pelatihan produk dan pemasaran serta pendampingan terhadap kelompok masyarakat di Desa Karanganyar.
"Kegiatan yang sangat menarik, selain dapat mengurangi limbah yang ada, kegiatan ini juga menjadi peluang usaha baru untuk kami," ujar Nanang, salah satu peserta pelatihan.
Seperti yang kita ketahui, di tahun kunjungan wisata Kabupaten Sumenep saat ini, usaha cinderamata bisa menjadi komoditas yang paling diminati oleh para wisatawan yang berkunjung ke Sumenep. (Kurnia/red)