MEMOonline.co.id, Sumenep – Sejumlah wartawan profesional yang tergabung dalam group WhatsApp 'Mitra Humas' Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengancam akan memboikot komitmen kemitraan dengan Polres Sumenep.
Hal itu akan dilakukan sejumlah wartawan, lantaran mereka kesal dengan tindakan Polres Sumenep, yang menelantarkan sejumlah wartawan dengan dalih konferensi pers, Kamis (26/7/2018).
Padahal, sesuai undangan yang disebar di group WhatsApp 'Mitra Humas', Polres Sumenep menjadwal konferensi pers pada pukul 09.00 WIB. Tapi, hingga pukul 11.00 WIB. acara tersebut belum juga dilaksanakan.
Sementara alasan penundaan konferensi pers belum terkonfirmasi oleh pihak terkait. Sehingga para kuli tinta yang bertugas di wilayah Sumenep, merasa kecewa, dan memilih meninggalkan acara, karena menganggap Polres Sumenep tidak lagi bisa menjaga komitmen kemitraan.
"Masak ditunggu sama wartawan media online-cetak-radio-tv, tiga jam lamanya gak ada kejelasan, ada yang gak beres ini di pola komunikasi Polres terhadap media. Ini gak bisa didiamkan terus, makanya kita boikot," kata Didik Setiabudi wartawan NetTV.
Tidak cukup sampai disitu, atas perlakukan ini, salah seorang jurnalis TV swasta lain melaporkan langsung ke Polda Jatim atas perlakuan tidak kooperatif yang diterima para wartawan di Sumenep.
"Barusan sya sudah chat langsung ke WA (WhatsApp) pak Kabid Humas Polda Jatim, saya sampaikan kalau Polres Sumenep sudah tidak koorperatif memperlakukan jurnalis, dugaan penemuan bom pipa kemarin seolah ditutup-tutupi, hari ini pun kami diundang rilis bom, jam 09.00 WIB, namun hingga jam 11.00 WIB gak ada kejelasan, akhirnya kami membubarkan diri," tulis wartawan TV-9, Hariri dalam chatnya yang dikirim ke Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera.
Kekesalan para jurnalis di Sumenep ini diketahui memuncak setelah kejadian penemuan benda mirip bom pipa di wilayah hukum Kepolisian Sektor Bluto Sumenep yang seolah sengaja 'mempingpong' wartawan yang hendal meliput, Rabu (24/7/2018) dengan memberikan informasi yang dinilai tidak konsisten.
Awalnya, para Jurnalis dari berbagai media, baik telivisi, cetak dan online dari lokal, regional dan nasional tersebut mendatangi Polsek Bluto. Mereka bermaksud mengkonfirmasi dugaan penemuan bom oleh warga.
Saat para awak media menanyakan Barang Bukti (BB) dari benda yang diduga bom, Kapolsek Bluto, Iptu. Wahyudi Kusdarmawan, menyarankan agar ke Bagian Humas Polres Sumenep. menurutnya, BB tersebut sudah diserahkan ke Polres.
“Ke Polres aja mas, BB sudah kita serahkan kesana,” ujarnya. Rabu (25/07/2018) kemarin.
Namun saat para Jurnalis sampai di Polres Sumenep dan menemui Kasubag Humas Polres Sumenep, Ipda Agus Suparno, sambil menunjukkan Telpon Selulernya ia bersikukuh belum menerima gambar apapun, apalagi barang bukti bom.
“Belum mas, ini kalau gak percaya HP saya,” terangnya sambil menunjukkan HP kepada para Jurnalis. (Aji/diens)