MEMOonline.co.id, Jember – Warga sekitar Jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur, digemparkan peristiwa tewasnya Arjo Utomo (53), seorang Guru Tidak Tetap (GTT) asal Dusun Bringin Lawang, Desa Wonojati, Kecamatan Jenggawah, yang tertabrak iring-iringan truk Batalyon 514 Bondowoso.
Guru honorer/GTT yang menjalankan profesinya di SMPN 1 Jelbuk ini diketahui baru saja terangkut gerbong mutasi Bupati dari SMPN 2 Jenggawah, yang lokasinya dekat dengan rumah tinggalnya.
Kanit Laka Satlantas Polres Jember, Iptu Adam saat dikonfirmasi sejumlah media, membenarkan kejadian tersebut. Korban meninggal di TKP, karena mengalami luka parah di bagian kepala.
Adam menceritakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, Jumat siang (27/7). Saat itu korban dengan mengendarai motor honda beat nopol P-3275-NL, melaju dari arah utara ke selatan.
"Disaat bersamaan meluncur iring-iringan 3 truk dan (mobil) ambulans Yonif 514 Bondowoso dari arah berlawanan," kata Adam, kepada sejumlah media.
Sesampainya di kawasan Jalan Slamet Riyadi Patrang, iring-iringan truk berniat mendahului kendaraan roda 4 yang ada di depannya.
Truk paling depan berhasil lolos, namun karena jarak terlalu dekat, kata Adam, truk diurutan kedua yang dikemudikan Kopda Heri Siswanto, tidak berhasil mendahului dan menabrak korban yang melaju dari arah berlawanan.
"Akibat kejadian ini, korban meninggal dunia di TKP, dengan luka cukup parah di bagian kepala," ucapnya.
Lebih jauh Adam menjelaskan, pihaknya sudah melakukan olah TKP, mengamankan barang bukti sekaligus mengambil keterangan sejumlah saksi yang berada di TKP.
"Tetapi karena peristiwa ini melibatkan kendaraan TNI, maka penanganan selanjutnya akan dilakukan oleh Subdenpom V/3-2 Jember," pungkasnya. (Satrio/diens)