MEMOonline.co.id, Sumenep – Prestasi cemerlang yang diraih siswa Madrasah Aliyah (MA) Sumber Payung, Kecamatan Ganding, Sumenep, di ajang kejuaraan Pancak Silat Kapolres Cup 2018 di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, patut diacungi jempol.
Pasalnya, pendekar muda dari Kecamatatan Ganding tersebut berhasil menyabet dua medali pada kejuaraan seni bela diri yang digelar di Gedung Olahraga, Bangkalan, 27-29 Juli 2018 kemarin.
Kejuaraan seni bela diri tersebut diikuti 69 kontingen yang berasal dari 39 perguruan pencak silat. Mereka berasal dari Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, dengan jumlah peserta sebanyak 723 atlet.
Dan pada ajang lomba bergengsi tersebut, siwa MA Sumber Payung meraih Juara I B Remaja Putra (Seni Tunggal Putra) atas nama Muhammad Sofyan, dan juara III B Remaja Putri diraih oleh Atikur Rahmat siswi SMAT Insan Hanifa Sumber Payung, Desa Bataal Barat, Ganding, Sumenep.
Sedangkan dua medali emas sukses disumbangkan Supiannoor di kelas D, dan M Hafizi di kelas A. Sedangkan satu perunggu direbut M Azhar Aridha di kelas C.
Wakasek Kesiswaan MA Sumber Payung, Ahmad Homaidi, S.Sos mengaku senang dan memberikan apresiasi atas keberhasilan dua siswa binaannya itu.
"Semoga keberhasilan ini menjadi maghnit bagi siswa lain untuk terus semangat belajar," katanya.
Humed sapaan akrab Ahmad Homaidi mengatakan, kedepan akan terus melakukan evaluasi. Sehingga siswa binaannya bisa mengikuti kejuaraan yang lebih tinggi.
"Target kami bisa meraih kejuaraan hingga tingkat nasional. Karena pancak silat adalah warisan leluhur yang harus dijaga dan juga dilestarikan dari gempuran bentuk-bentuk bela diri negara luar,” terangnya.
Sementara Kapolres Bangkalan AKBP Boby Paludin Tambunan, menerangkan jika pelaksanaan lomba seni bela diri itu digelar dalam rangka menekan perselisihan antar perguruan silat, yang selama ini banyak terjadi.
“Seperti kita ketahui bersama, di beberapa daerah sering terjadi perselisihan antar perguruan silat, mudah-mudahan melalui ajang kejuaraan pencak silat ini rasa persaudaraan dan rasa kebersamaan antar perguruan bisa kita tingkatkan sehingga terhindar dari kegiatan negatif,” terang Kapolres Bangkalan.
Disamping itu, lomba seni bela diri pencak silat digelar, dalam rangka memperingati hari Bhayangkara ke 72 dan bentuk partisipasi pihak kepolisian dalam melestarikan budaya asli Indonesia.
“Pencak silat adalah warisan leluhur yang harus kita jaga juga kita lestarikan dari gempuran bentuk-bentuk bela diri negara luar,” paparnya.
Boby menambahkan, kejuaraan seni bela diri tersebut diikuti 69 kontingen yang berasal dari 39 perguruan pencak silat. Mereka berasal dari Provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.
“Kejuaraan ini diikuti perguruan silat dari empat provinsi dengan jumlah 723 atlet,” pungkasnya. (Ita/diens)