Sukseskan Program Visit, Pemkab Sumenep Gelar Karapan Sapi Tradisional

Foto: Salah pasangan sapi kerap sedang berlaga di areal pacu
1353
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep – Dalam rangka mensukseskan program Visit Sumenep 2018, Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar lomba karapan sapi tradisional, di Lapangan Giling, Minggu (5/8/2018).

Lomba karapan sapi tradisional tersebut, diikuti 48 pasang sapi dari empat kabupaten yang ada di Madura. Yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.

“Budaya karapan sapi ini, akan mampu mendongkrak nilai ekonomi masyarakat, utamanya proses mencari juara. Karena pada saat itu, nilai tawar menjadi sangat tinggi,” kata Achmad Fauzi, selaku Wakil Bupati Sumenep, saat memberi sambutan.

Apalagi, menurutn Wakil Bupati sangat tidak mudah merawat sapi karapan. Karena dibutuhkan ketelatenan, dalam waktu bertahun-tahun.

“Modal yang dikeluarkan sangat besar, seperti contoh harus diberi seratus butir telur setiap hari, kalau satu bulan sudah berapa juta. Belum lagi perawatannya,” paparnya.

Selain itu, budaya karapan sapi yang tidak ada di negara dan daerah lain kecuali di Madura. Sebab sapi kerap berkualitas hanya ada di Madura, yakni di Pulau Sepudi Sumenep.

“Dan pusat sapi yang berkualitas itu juga ada di Sumenep. Sapi poday (Sepudi red), ini kan luar biasa,” ujarnya.

Dengan kelebihan yang dimiliki sapi-sapi Sumenep, maka pemerintah daerah sudah selayaknya untuk mendorong perkembangan produksi dan kualitas sapi karapan seiring dengan program tahun kunjungan wisata.

“Melalui lomba karapan sapi tradisional ini tentu salah satu cara untuk mendorong dan membangkitkan ekonomi masyarakat Sumenep,” ujarnya.

Achmad Fauzi juga menilai, karapan sapi tradisional juga unik dan membutuhkan rasa satu jiwa.

“Misalnya, yang menjadi joki karapan harus orang yang se-jiwa dan selaras dengan keinginan sapi. Jika tidak bisa dibawa kemana-mana,” terangnya.

Politisi PDI Perjuangan ini mengharapkan, karapan sapi tradisional yang sudah biasa digelar oleh masyarakat Sumenep terus ditingkatkan agar kaula muda ikut senang dan cinta dengan sapi.

“Karapan sapi mempunyai filosofi yang sangat tinggi dalam kehidupan masyarakat Madura dan budaya yang mengakar. Jadi, jangan sampai tergeser oleh budaya lain yang belum tentu baik bagi kehidupan masyarakat,” katanya.

Menandai dimulainya lomba karapan sapi tradisional yang memperebutkan piala Bupati Sumenep 2018, diawali dengan proses penyerahan bendera start oleh pihak panitia dan dilanjutkan dengan pelepasan pasangan karapan sapi.

Hadir dalam even tersebut, jajaran Forpimda dan pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Sumenep. (Udiens)

 

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Poli Onkologi RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, termasuk...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melalui BKPSDM resmi mengumumkan hasil seleksi administrasi CPNS tahun...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Komunikasi dan Informatika terus mengembangkan Sistem Informasi Keselamatan...

MEMOonline.co.id, Bali- Di era digital yang semakin maju, kehadiran content creator menjadi salah satu pilar penting dalam dunia kreatif. Gussdian,...

MEMOonline.co.id, Sampang- S inisial (54), seorang perempuan warga desa Blu'uran, kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur...

Komentar