Ketua BM PAN Sumenep 'Kecewa' Partainya Diberitakan Tak Butuh Ulama

foto:Dokumen Hairul Anwar bersama keluarga
1096
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep – Pasca pendaftaran Capres/Cawapres ke KPU beberapa waktu lalu, membuat suasana politik di Indoensia mulai menghangat.

Tak heran, bila pendukung salah satu Capres/Cawapres yang akan berlaga di pemilu 2019, mulai memunculkan statemen atau berbagai isu, untuk  memenangkan pasangan Capres/Cawapres jagoannya.

Tidak aneh pula, bila trik ‘goreng menggoreng’ isu politik baik itu isu politik pihak lawan, maupun isu politik pasangan Capres/Cawapresnya sendiri, mulai dilakukan sekelompok orang, dan dimunculkan di medsos, media elektronik, media daring, maupun media cetak.

Sehingga masyarakat Indonesia saat ini, mulai kebingungan dan bertanya-tanya tentang siapa sosok calon pemimpin Negeri Indonesia, yang layak diberi mandat memegang tampuk kekuasaan selama lima tahun ke depan.

Sebab, isu politik yang digoreng di berbagai media massa, terkesan saling mencari celah dan kesalahan masing-masing pasangan Capres/Cawapres, yang akan maju pada pemilu 2019 mendatang.

Akibatnya, banyak kader partai politik yang kebakaran jenggot, dengan pemberitaan di media massa.

Sebut saja Hairul Anwar, yang mengaku kecewa dengan pemberitaan di media massa, yang menyebut partai politiknya sudah tidak butuh ‘ulama’, melainkan, yang dibutuhkan Indonesia pada 2019, adalah pemimpin yang ahli dibidang ekonomi.

Tentu saja, pemberitaan tersebut membuat telinga Ketua DPD BM PAN Sumenep ini memerah, dan menganggap pernyataan tersebut salah kaprah.

“Siapa bilang PAN tidak butuh ulama ? PAN adalah partai religius dan agamis, masak dilibilang tidak butuh ulama. Ekonom.. ok setuju, tapi tidak harus mengenyampingkan ulama,” kata Hairul Anwar, dengan nada kecewa.

Namun begitu, pihaknya tidak menampik jika di pemilu 2019, Indonesia butuh pemimpin yang ahli dibidang ekonomi. Tapi tidak harus mengenyampingkan ulama, sebagai benteng moral bangsa.

“Terus terang, di 2019 kita harus memilih pemimpin yang faham ilmu ekonomi. Tapi jangan sampai membuang ulama,” paparnya.

Pengusaha muda yang pada pemilu 2019 akan maju sebagai Bacaleg DPR RI dari PAN ini berharap, masyarakat lebih jeli dan jernih dalam memilih sosok pemimpin, pada pemilu 2019.

Menurutnya, masyarakat jangan mudah diadu domba dan dikibuli oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang hanya mementingkan perutnya sendiri.

“Jangan lupa, 2019 pilih pemimpin yang cerdas dan milenial, yang sesuai dengan hati nurani masyarakat,” pungkasnya. (Udiens)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Lumajang- Dugaan tambang pasir illegal di Kabupaten Lumajang kembali mencuat. Masyarakat meminta, aparat penegak hukum menindak...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Optimalisasi penunjang sarana dan prasarana sektor pertanian terus dilakukan di lingkup desa di Kabupaten Lumajang Jawa...

MEMOonline.co.id, Sampang- H inisial, pelaku pembunuhan terhadap inisial Y beberapa waktu lalu di desa Bapelle, kecamatan Robatal, kabupaten Sampang,...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Polisi terus mendalami motif pembunuhan di Jalan Raya Klakah Desa Mlawang tepat di seberang jalan SPBU Klakah Minggu dini...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Sejumlah proyek hasil Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Jawa Timur 2024 di Kabupaten Sumenep diduga tidak memiliki prasasti...

Komentar